TajukPolitik – Solo saat ini sedang merayakan Hari jadi ke-278 namun beberapa wilayah saat ini terendam banjir dan membuat warganet meminta pertolongan kepada Gibran Rakabuming melalui Twitter.
Menurut laporan, sebanyak 16 kelurahan di empat kecamatan di Solo terendam banjir mulai Kamis (16/2). Banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi.
Dalam video yang diunggah putra sulung Presiden Jokowi itu mengatakan bahwa pihaknya akan terus memantau peningkatan air yang menyebabkan banjir.
Akun Twitter Gibran sendiri penuh dengan balasan warganet yang menanyakan perihal banjir Solo
“Gimana ini pak, Solo banjir,” tulis akun @k****
“Mohon bantuannya banjir di area Joyontakan masih banyak warga yang belum dapat bantuan makanan, terima kasih,” komentar @m*****_
“Gimana mas wali, Solo banjirnya udah merata,” tambah @A*****
Sebanyak 16 kelurahan dari 4 kecamatan di Kota Solo terdampak banjir luapan Bengawan Solo. Banjir ini berdampak pada sekitar 21.847 warga, sekitar 3.898 di antaranya mengungsi.
“Iya yang terdampak sekitar 21 ribu warga, 3.898 jiwa mengungsi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Nico Agus Putranto, Jumat (17/2).
Dari data sementara yang didapatkan detikJateng, empat kecamatan di Solo yang terdampak banjir itu Jebres, Pasar Kliwon, Serengan dan Laweyan. Di Kecamatan Jebres banjir merendam 6 kelurahan.
Di Kecamatan Pasar Kliwon banjir merendam 6 kelurahan. Di Kecamatan Serengan ada dua kelurahan yang kebanjiran. Adapun di Kecamatan Laweyan ada dua kelurahan yang terendam banjir.
Nico menjelaskan kelurahan yang terdampak banjir meliputi Gandekan, Jagalan, Pucang Sawit, Jebres, Sudiroprajan, Sewu, Pasar Kliwon, Mojo, Joyosuran, Kedung Lumbu, Semanggi, Sangkrah, Joyontakan, Tipes, Bumi, dan Kelurahan Pajang.
“Ini kita masih melakukan pendataan terus, untuk pemenuhan logistik lebih dari 21 ribu itu,” pungkasnya.
Sebelumnya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan distribusi bahan makanan serta obat-obatan untuk pengungsi banjir di Kota Solo telah disediakan. Pemkot juga sudah menyiapkan lokasi pengungsian.
“Yang jelas sekolah dan kelurahan kami gunakan untuk pengungsian, kita pastikan ketersediaan bahan-bahan makanan dan obat-obatan,” katanya kepada wartawan di Solo Safari, Jumat (17/2).
Mengenai warga yang sempat mengungsi di pinggir jalan, Gibran mengatakan itu terjadi karena belum mendapatkan tempat pengungsian.
“Tidak ada warga yang sakit atau mengalami kesusahan atau kesulitan selama masa bencana,” ujarnya.