TajukNasional Anggota DPR RI, Aqib Ardiansyah, mengungkapkan keprihatinannya atas belum meratanya implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah. Saat ini, program tersebut baru mencakup 26 provinsi dengan sekitar 3 juta penerima manfaat. Pemerintah menargetkan jumlah penerima akan meningkat hingga 17 juta pada akhir tahun 2025.
Dalam pernyataannya, Aqib menyoroti pentingnya pemerataan akses program ini agar tidak menimbulkan kecemburuan antardaerah. “Program ini harus segera diperluas ke seluruh wilayah Indonesia. Jangan sampai ada daerah yang merasa tertinggal karena akses yang tidak merata,” tegas legislator PAN ini dalam keterangannya, Kamis (16/1).
Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan, sebelumnya menyampaikan bahwa anggaran sebesar 71 triliun rupiah telah disalurkan untuk program MBG. Namun, untuk mencapai cakupan yang lebih luas, pemerintah memerlukan tambahan dana sebesar 147 triliun rupiah.
Di Jawa Tengah, sebanyak 13 kabupaten/kota telah siap melaksanakan program ini, sementara kabupaten lainnya masih mempersiapkan fasilitas pelayanan pemenuhan gizi dan dapur umum. Diharapkan semua daerah di provinsi tersebut dapat segera meluncurkan program ini.
Aqib, yang merupakan anggota Komisi XII DPR RI, menekankan bahwa program MBG tidak hanya menjadi solusi sementara untuk mengatasi masalah gizi masyarakat, tetapi juga harus menjadi langkah strategis yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesehatan rakyat Indonesia.
“Semoga dalam waktu dekat, seluruh daerah dapat ikut serta dalam pelaksanaan program ini, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Aqib.
Program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan mampu menjadi instrumen utama dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, mengurangi angka stunting, dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.