TajukNasional Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mencapai tonggak penting dalam karier akademisnya setelah berhasil mempertahankan disertasi doktoralnya di Universitas Airlangga, Surabaya, pada Kamis (12/9).
Disertasi yang berjudul “Kepemimpinan Transformasional dan Orkestrasi Sumber Daya Manusia: Kunci Sukses Menuju Indonesia Emas 2045” membahas kepemimpinan transformasional serta pengelolaan sumber daya manusia sebagai elemen penting untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Dalam ujian tertutup yang dihadiri oleh delapan profesor penguji, AHY mempresentasikan hasil penelitiannya mengenai pentingnya kepemimpinan transformasional sebagai motor penggerak perubahan di berbagai sektor, termasuk pemerintahan dan dunia usaha. Menurutnya, keberhasilan Indonesia mencapai visi Indonesia Emas 2045 sangat bergantung pada kepemimpinan yang mampu mengelola dan memaksimalkan potensi sumber daya manusia secara efektif.
“Penelitian ini lahir dari semangat kolektif seluruh rakyat Indonesia yang bertekad untuk bersama-sama mewujudkan masa depan yang lebih cerah. Meskipun saya yang menulis disertasi ini, ide-ide yang diangkat merupakan refleksi dari semangat nasional untuk maju,” ungkap AHY dalam sidangnya.
Dalam disertasinya, AHY menekankan bahwa kepemimpinan transformasional adalah model kepemimpinan yang mampu menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Hal ini sangat relevan dengan visi Indonesia Emas 2045, yang mengharapkan Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi dan politik dunia. AHY menegaskan bahwa tanpa pengelolaan sumber daya manusia yang baik, tujuan tersebut akan sulit tercapai.
Sidang doktoral ini dihadiri oleh delapan penguji ternama dari berbagai bidang keilmuan, antara lain:
1. Prof. Rudi Purwono
2. Prof. Fendy Suhariadi
3. Prof. Badri Munir Sukoco
4. Prof. Sri Pantja Madyawati
5. Prof. Suparto Wijoyo
6. Prof. Bambang Tjahjadi
7. Prof. Mohammad Nuh
8. Dr. Nuri Herachwati
Dalam penjelasannya, AHY juga berharap agar hasil dari penelitian ini tidak hanya bermanfaat di ranah akademis tetapi juga dapat diimplementasikan dalam kebijakan publik. “Saya berharap temuan ini bisa menjadi rujukan bagi para pemangku kepentingan, terutama dalam mengelola sumber daya manusia yang merupakan aset terbesar bangsa ini,” jelasnya.
Usai sidang, AHY menyampaikan rasa syukurnya dan berterima kasih kepada para penguji yang telah memberikan masukan serta bimbingan sepanjang proses penelitian dan ujian. “Ini adalah momen yang sangat berarti bagi saya. Saya berterima kasih kepada Dewan Penguji yang telah memberikan masukan berharga untuk menyempurnakan penelitian ini,” ujar AHY, yang dikenal juga sebagai pemimpin di Kementerian ATR/BPN yang aktif mempercepat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Dalam sidang tersebut, AHY didampingi oleh sejumlah staf dari Kementerian ATR/BPN, termasuk Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri, Kepala Biro Humas, serta Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Timur. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap AHY, tidak hanya sebagai menteri tetapi juga sebagai akademisi yang berkomitmen terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.
Dengan keberhasilan ini, AHY akan melanjutkan ke tahap promosi doktoral, yang merupakan langkah final dalam meraih gelar doktor. Gelar ini diharapkan semakin memperkuat peran AHY dalam memimpin sektor agraria dan tata ruang, serta memperkuat wawasannya dalam mengelola sumber daya manusia di pemerintahan.
AHY berharap gelar doktoral ini dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi Indonesia, khususnya dalam upaya mencapai visi besar Indonesia Emas 2045, yang menempatkan manusia sebagai pusat dari pembangunan berkelanjutan dan inklusif.