TajukNasional Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengajak perguruan tinggi untuk turut serta dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. AHY menyampaikan hal ini saat memberikan kuliah umum bertema “Transformasi Digital Tata Kelola Pertanahan dalam Menyongsong Indonesia Emas” di Aula Graha Sanusi, Universitas Padjadjaran, Bandung, pada Kamis, 19 September 2024. Acara ini diadakan atas kerja sama Fakultas Hukum Unpad, Program Studi Magister Kenotariatan Unpad, dan Ikatan Keluarga Alumni Notariat (IKANO) Unpad.
Dalam kuliah umum tersebut, AHY menekankan pentingnya menyiapkan generasi unggul untuk menghadapi tantangan masa depan. Menurutnya, proyeksi kemajuan Indonesia pada tahun 2045 tidak akan tercapai tanpa kerja keras dari sekarang. “Proyeksi yang ada selama ini baik tentang ekonominya, tentang kemajuan, lompatan-lompatan di bidang teknologi dan lain sebagainya itu hanya menjadi potret yang akan sirna jika kita tidak bekerja keras hari ini dan seterusnya,” ujar AHY.
AHY juga menyoroti potensi Indonesia dari sisi sumber daya alam dan manusia, namun ia mengingatkan bahwa tanpa kualitas dan kompetensi yang baik, bonus demografi bisa menjadi tantangan besar. “Saya berpesan di sini agar kita siapkan generasi unggul yang memiliki kompetensi. Karena tanpa itu bonus demografi yang selama ini kita gaung-gaungkan hanya akan menjadi bencana,” tegas AHY.
Selain itu, AHY membahas pentingnya tata kelola pertanahan yang baik sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. “Bagaimana Kementerian ATR/BPN memiliki peran dan kontribusi yang real untuk pembangunan negeri. Jika kita mengelola tanah termasuk tata ruang yang baik di seluruh wilayah Indonesia, kita ingin menghadirkan keadilan dan kesejahteraan buat rakyat dan kepastian hukum bagi para investor sehingga pembangunan itu bisa berkelanjutan,” kata AHY.
Ia juga menekankan bahwa pembangunan tidak hanya terbatas pada infrastruktur, tetapi harus menjaga kelestarian lingkungan. “Bukan hanya pembangunan infrastruktur tapi juga tetap dengan menjaga kelestarian lingkungan alam, lingkungan hidup kita. Karena memang itulah yang menjadi tanggung jawab kita semua sebagai warga dunia yang bertanggung jawab,” tambahnya.
Upaya Pemberantasan Mafia Tanah
Pada kesempatan yang sama, AHY juga membahas tentang upaya pemerintah dalam memberantas mafia tanah, yang hingga kini masih menjadi tantangan besar. AHY menjelaskan bahwa penegakan hukum terhadap kejahatan pertanahan terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak. “Kebetulan ada Brigjen Polisi Arif Rachman, beliau ini adalah komandan atau Satgas Anti-Mafia Tanah. Jadi, setiap saat saya meminta update-nya dan tentunya banyak hal yang telah kita lakukan walaupun tidak ada kata tuntas. Karena terus ada saja perkembangan di lapangan dan kita benar-benar serius untuk mencari dan menuntaskan masalah-masalah kejahatan pertanahan,” terang AHY.
Ia juga menegaskan bahwa mafia tanah tersebar di hampir setiap provinsi, dan pemerintah tidak akan segan-segan untuk menindak tegas para pelakunya. “Ini tersebar, tidak bisa dikatakan paling banyak dimana-dimananya, tetapi di setiap provinsi ada saja yang begitu-begitu. Di setiap kabupaten kota ada saja yang begitu-begitu. Tinggal skalanya,” jelas AHY.
Dengan semangat kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dan berbagai pihak, AHY berharap semua upaya ini dapat mendukung Indonesia yang lebih maju, termasuk dalam tata kelola pertanahan yang lebih baik, serta siap menghadapi tantangan global di masa depan.