TajukNasional Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengadakan pertemuan penting dengan perwakilan World Bank pada Kamis, 29 Agustus 2024. Pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Menteri ini membahas rencana kerja sama strategis antara pemerintah Indonesia dan World Bank untuk mendukung keberhasilan program Integrated Land Administration and Spatial Planning (ILASP).
Kerja sama ini bukan yang pertama kali dilakukan. Sebelumnya, kolaborasi antara Kementerian ATR/BPN dan World Bank telah membuahkan hasil yang signifikan dalam upaya pendaftaran tanah di Indonesia. Pencapaian ini dinilai sebagai langkah maju yang penting dalam program Reforma Agraria, khususnya melalui implementasi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
AHY menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan World Bank yang telah membantu mempercepat program Reforma Agraria di Indonesia. “Kami sangat menghargai dukungan World Bank yang telah memungkinkan pencapaian yang signifikan dalam pendaftaran tanah. Berkat kerja sama ini, melalui PTSL, kita telah berhasil mendaftarkan 8,8 juta bidang tanah, melampaui target awal yang hanya 7 juta bidang,” ujar AHY dengan penuh optimisme.
Lebih lanjut, AHY menekankan pentingnya kelanjutan kerja sama ini, khususnya untuk mendukung program ILASP yang bertujuan memperkuat Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Menurutnya, RDTR yang lebih matang dan terperinci akan memberikan kepastian lebih besar bagi para investor, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. “Kita perlu meningkatkan komunikasi dan kerja sama kita. Tujuan kita adalah mencapai perencanaan tata ruang yang lebih maju dan detail, yang tidak hanya memberikan kepastian hukum, tetapi juga menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di Indonesia,” tambah AHY.
Di sisi lain, Country Director World Bank for Indonesia, Carolyn Turk, menyambut baik rencana kerja sama ini. Carolyn menyatakan bahwa saat ini pihaknya sedang dalam tahap negosiasi dengan Kementerian Keuangan Indonesia terkait pendanaan yang akan digunakan untuk mendukung program ILASP. Ia juga menyatakan optimisme bahwa program ini akan semakin sukses berkat kepemimpinan AHY dan kerja sama yang kuat antara kementerian dan World Bank. “Ini adalah peluang besar bagi kita untuk bekerja sama selama lima tahun ke depan. Tim Anda telah menunjukkan dukungan yang luar biasa, dan kami berharap program ILASP akan mencapai kesuksesan berkat kolaborasi yang solid ini,” ungkap Carolyn Turk dalam sambutannya.
Pertemuan ini menandai langkah strategis pemerintah Indonesia dalam memperkuat sektor pertanahan dan tata ruang, yang merupakan komponen vital dalam mendukung pembangunan nasional. Dengan dukungan dari World Bank, diharapkan program ILASP dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Kesuksesan kerja sama ini tidak hanya diukur dari capaian teknis, tetapi juga dari dampak jangka panjang yang dihasilkan, termasuk peningkatan kepastian hukum dalam tata ruang dan investasi, serta kemajuan signifikan dalam pendaftaran tanah di seluruh Indonesia. AHY berharap bahwa dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah dan mitra internasional seperti World Bank, Indonesia dapat terus maju dalam mewujudkan tata ruang yang lebih tertib dan berkeadilan.