Menurut pakar virologi Universitas Warwick, Prof Lawrence Young, keduanya memiliki tingkat penularan tinggi, namun hanya XFG yang masuk daftar VUM WHO.
Gejala umum infeksi XFG mirip varian lain, seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, dan kehilangan indera penciuman.
Namun, ciri khasnya adalah suara parau atau serak (hoarseness), sebagaimana dijelaskan oleh mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama.
Untuk pencegahan, Kemenkes mengimbau penerapan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), etika batuk/bersin, mencuci tangan atau memakai hand sanitizer, serta penggunaan masker di keramaian atau saat sakit.
Baca juga: Waspada! Varian Baru Covid-19 ‘Nimbus’ Picu Lonjakan Kasus Global, Gejalanya Lebih Menyakitkan
Masyarakat juga diminta segera memeriksakan diri jika mengalami gejala infeksi pernapasan, terutama dengan riwayat kontak risiko tinggi.
Dengan kewaspadaan bersama, penyebaran varian Stratus diharapkan dapat ditekan tanpa memicu kepanikan publik.