Tajukpolitik – Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Roeslani, menegaskan keinginan utama Prabowo adalah persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk itu, lanjut Rosan, Prabowo mengedepankan politik tanpa menjatuhkan lawan diapresiasi. Rosan menilai kandidat capres dan cawapres yang jadi lawan politiknya bukanlah musuh.
Pesan Rosan itu disampaikan dalam acara bedah buku ‘Politik Gemoy: Keberpihakan Pemuda Kepada Prabowo-Gibran’ di Menteng, Jakarta, beberapa hari lalu.
Dalam pesannya, Rosan menuturkan musuh saat ini bukanlah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Tapi musuh kita adalah kemiskinan, keterbelakangan, dan hal-hal yang menghambat kemajuan bangsa,” ujar Rosan dalam buku seperti yang dibacakan Komandan TKN Prabowo-Gibran, Arief Rosyid, Sabtu (6/1).
Rosan mengutip pernyataan capres jagoannya, Prabowo Subianto yang mengatakan jika terpilih jadi Presiden maka akan merangkul semua pihak. Sebaliknya, jika tak terpilih, maka eks Danjen Kopassus itu akan mendukung yang dipilih rakyat.
“Itulah awal mula politik gemoy. Keinginan Presiden Jokowi dan para ketua partai di Koalisi Indonesia Maju agar Pemilu 2024 berlangsung damai dan adem menemukan bentuk visualnya dalam “gemoy”,” jelas Rosan.
Dia bilang Prabowo bukan figur yang menakutkan. Pun, ia menekankan, politik bukan ranah yang menyeramkan. “Mewujudkan Indonesia Emas tidak harus dengan kening yang berkerut,” kata Rosan.
Menanggapi itu, Sekretaris Jenderal Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI), Arip Nurahman menilai semangat Rosan mengedepankan politik persatuan. Bagi dia, upaya Rosan itu jadi inspirasi bagi publik terutama generasi muda. Arip menyebut sosok Ketua TKN sudah beri kesan yang baik dengan menebarkan pesan persatuan apapun pilihan politiknya.
“Pesan persatuan yang selalu digaungkan Pak Rosan telah menginspirasi kami kalangan muda dan milenial,” tutur Arip, dalam keterangannya, Sabtu (6/1).
Dia mengatakan, dalam berbagai kesempatan, figur Rosan kerap mengingatkan akan pentingnya dalam politik dengan saling rangkul.
“Daripada saling sikut dengan lawan politiknya,” ujar Arip.
Menurut dia, Rosan juga dianggap memegang nilai utama bangsa seperti yang diteladani pasangan Prabowo-Gibran. Ia bilang nilai itu seperti bersikap positif, persatuan, dan fokus ke masa depan.