Tajukpolitik – PDIP saat ini masih belum memberikan ketegasan terkait posisi politik mereka apakah akan gabung koalisi Prabowo-Gibran atau menjadi oposisi.
Hal tersebut tentu saja menimbulkan pertanyaan bagi semua pihak. Salah satunya dari pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Firman Noor.
Firman memprediksi bahwa sikap resmi PDIP nantinya tidak akan jauh berbeda dari rekomendasi yang disuarakan dalam Rakernas.
Menurut Firman, hubungan buruk dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi penghalang terbesar bagi PDIP untuk bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Firman menjelaskan bahwa masalah mendasar dalam hubungan PDIP dan Jokowi adalah campur tangan Presiden Jokowi dalam pembentukan pemerintahan baru.
“PDIP melihat bahwa pemerintahan yang baru ini dibentuk atas campur tangan Jokowi yang memiliki riwayat buruk dengan PDIP,” kata Firman.
Ia menambahkan, kehadiran Gibran dalam pemerintahan semakin memperkeruh situasi.
“Jika PDIP bergabung dalam pemerintahan ini, itu sama saja dengan mengakui tindakan Gibran dan Jokowi sebagai sesuatu yang dapat diterima oleh PDIP,” jelas Firman lebih lanjut.
Pemilu 2024 juga menjadi sorotan karena PDIP merasakan tekanan dari rezim sehingga kandidat yang mereka usung gagal dan suara dalam pemilu legislatif turun signifikan.
Firman menilai bahwa pernyataan permintaan maaf PDIP terkait kader yang “tidak menjunjung tinggi etika, melanggar konstitusi dan demokrasi” hingga sindiran tentang “pemimpin otoriter populis” jelas ditujukan kepada Jokowi.
Sikap tegas PDIP terhadap Jokowi terlihat dari keputusan untuk tidak mengundang Presiden dalam Rakernas V PDIP.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menegaskan bahwa yang diundang adalah mereka yang memiliki semangat menjaga demokrasi dan hukum.
Dengan demikian, hubungan buruk antara PDIP dan Jokowi akan menjadi faktor penentu sikap resmi PDIP ke depan.
Prediksi Firman Noor memperlihatkan dinamika politik yang kompleks dalam menentukan arah koalisi dan partisipasi PDIP dalam pemerintahan baru, termasuk kemungkinan gabung koalisi Prabowo-Gibran atau tidak.