Baca juga: Dari Gus Hingga Soeharto, Ini Dia 10 Nama Penerima Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2025
1. Abdurrahman Wahid (Jawa Timur)
Mengutip dari situs resmi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Dr.(H.C.) K. H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 dan wafat di Jakarta, 30 Desember 2009 pada usia 69 tahun.
Beliau adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia keempat dari tahun 1999 hingga 2001 menggantikan Presiden B.J. Habibie.
Gus Dur menikah dengan Sinta Nuriyah pada 11 September 1971. Mereka dikaruniai empat orang putri, yaitu Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny) Wahid, Anita Hayatunnufus Wahid, Inayah Wulandari Wahid dan Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid.
Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Beliau adalah mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama (NU) dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Beliau dikenal sebagai sosok yang unik karena dalam dirinya melekat berbagai predikat, baik sebagai pemimpin ormas terbesar, pejuang demokrasi, tokoh intelektual papan atas, tokoh LSM, tokoh pluralisme, maupun sebagai tokoh agama (kiai).
Baca juga: Makna Logo dan Tema Hari Pahlawan 2025, Pahlawanku Teladanku
2. Jenderal Besar TNI Soeharto (Jawa Tengah)
Menurut situs ANRI, Jenderal Besar TNI (Purn) Soeharto adalah Presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921 dari pasangan Kertosudiro dan Sukirah. Beliau resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945.
Soeharto menikah dengan Siti Hartinah pada 26 Desember 1947 di Solo. Mereka dikaruniai enam putra dan putri, yaitu Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.
Di kemiliteran, Soeharto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.
Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman serta menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).
Soeharto meninggal dunia pada Minggu, 27 Januari 2006. Ia wafat pada pukul 13.10 siang dalam usia 87 tahun.



