Tajukpolitik – Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, mengatakan pidato Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), merupakan fakta yang tentunya akan membuat pemerintah kebakaran jenggot.
Ia menilai pidato AHY merupakan fakta terkait sejumlah isu, seperti utang pemerintah yang terus melonjak, pengeloan keuangan yang serampangan, pengangguran, wacana penundaan pemilu, food estate hingga Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Cipta Kerja.
Namun, ia menyayangkan respon pemerintah terkait pidato AHY tersebut. Andi mengungkap seharusnya pemerintah menyajikan data untuk membantah, bukan menyerang pribadinya.
“Sebaiknya kubu pemerintah menjawab dengan menghadirkan data terukur tentang prestasi Jokowi dalam dua periode memimpin Indonesia,” tegasnya, Jumat (17/3).
Dia juga berpendapat, perlu ada tim independen yang membuat kalkulasi kinerja Jokowi, agar rapor pemerintahan menjadi clear dan tidak bergulir jadi bola panas Pemilu.
“Itu penting, agar bahasa politis tergantikan bahasa fakta,” pungkasnya.
Seperti diketahui, AHY menyampaikan pidato politik di hadapan ribuan kader Partai Demokrat di Lapangan Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (14/3).
Penyampaian pidato politik AHY ini mendapatkan sorotan dari banyak orang, termasuk pemerintah. Bahkan, sampai PDIP sebagai partai penguasa pun memberi atensi khusus terkait pidato politik AHY ini.
Beberapa orang pengurus dari PDIP pun turun tangan untuk mengatakan bahwasanya apa yang disampaikan oleh AHY merupakan sebuah kesalahan. Para fungsionaris tersebut juga berujar jika AHY hanya bisa retorika belaka.
Padahal, kalau kita boleh jujur apa yang disampaikan oleh AHY merupakan fakta di tengah-tengah masyarakat. AHY tidak sedang berhalusinasi ataupun sekedar retorika belaka seperti yang dituduhkan oleh PDIP.
Dalam pidatonya, AHY banyak menyentil kebijakan pemerintah. AHY menyebut pemerintah grasah-grusuh dan tidak memperdulikan wong cilik dalam setiap kebijakannya.
Karena memang, kondisi sekarang ini pemerintah hanya memikirkan pembangunan infrastruktur tanpa memandang perlu bahwa kesejahteraan rakyat adalah yang utama.
Dalam pidatonya juga AHY sempat berujar kalau pemerintah hanya memfokuskan kepada proyek mercusuar, dan tidak memikirkan kondisi masyarakat kecil yang semakin hari semakin susah untuk makan, harga-harga melonjak tinggi.