Meski demikian, Netflix belum mengungkap jadwal peluncuran sistem avatar ini maupun daftar game pertama yang akan mendukungnya.
Nilai akuisisi pun tidak dipublikasikan ke publik.
Namun, sekitar 20 karyawan Ready Player Me dipastikan akan bergabung dengan tim Netflix, meski hanya satu dari empat pendiri yang tetap melanjutkan peran pasca-akuisisi.
Sebagai dampak dari kesepakatan ini, layanan Ready Player Me untuk pengembang pihak ketiga akan mulai dihentikan pada 31 Januari 2026.
Ke depannya, teknologi avatar tersebut akan sepenuhnya difokuskan untuk mendukung pengembangan game Netflix.
Langkah ini sejalan dengan strategi baru Netflix yang mulai meninggalkan proyek game AAA dan beralih ke game yang lebih kasual serta mudah diakses, termasuk game berbasis TV dan adaptasi dari kekayaan intelektual populer.
Kolaborasi Netflix dengan FIFA untuk game sepak bola yang dijadwalkan rilis tahun depan disebut-sebut akan memanfaatkan teknologi avatar ini.
Baca juga: Sinopsis Dynamite Kiss, Drakor Romcom yang Langsung Naik ke Puncak Netflix
Dengan dukungan kecerdasan buatan yang mampu menyesuaikan avatar ke berbagai gaya visual game secara otomatis, Netflix tampak ingin menciptakan pengalaman bermain yang saling terhubung, lebih imersif, dan konsisten di seluruh lini gimnya.



