TAJUKNASIONAL.COM – Gelato, sejenis es krim khas Italia, kian populer sebagai salah satu makanan penutup favorit di seluruh dunia.
Meski sekilas mirip dengan es krim biasa, gelato memiliki ciri khas pada teksturnya yang lebih padat, lembut, dan kaya rasa karena mengandung udara lebih sedikit.
Kata gelato sendiri dalam bahasa Italia berarti “beku”. Sejarahnya diyakini berakar sejak zaman Romawi Kuno, ketika masyarakat menggunakan salju dari pegunungan untuk mendinginkan campuran buah dan madu.
Popularitas gelato semakin berkembang pesat pada abad ke-16, terutama di kota-kota seperti Florence dan Venesia.
Teknik pembuatannya pun terus berinovasi, mulai dari penggunaan es batu dan garam untuk menciptakan suhu rendah, hingga penyempurnaan resep oleh para pengrajin Italia.
Pada masa Perang Dunia II, gelato mulai mendunia dan menjadi ikon kuliner yang melekat dengan identitas Italia.
Dikutip dari The Spruce Eats, perbedaan utama gelato dan es krim terletak pada komposisi bahan.
Es krim menggunakan lebih banyak krim dan biasanya ditambahkan kuning telur. Sementara itu, gelato dibuat dengan proporsi susu utuh yang lebih banyak dibanding krim, tanpa tambahan telur sama sekali.
Hal ini memengaruhi kadar lemak keduanya. Secara hukum, es krim harus memiliki minimal 10 persen lemak, sedangkan gelato hanya sekitar 5–7 persen.
Kandungan lemak yang lebih rendah membuat gelato terasa lebih intens di lidah, dengan sensasi rasa yang lebih kaya dibanding es krim.
Hingga kini, gelato tetap menjadi salah satu sajian kuliner Italia yang paling dicari.
Ragam rasa dan variasinya terus berkembang mengikuti tren dan teknologi, namun esensi kelembutannya tetap abadi di hati para penikmatnya.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI
