TAJUKNASIONAL.COM – Sepekan terakhir, derasnya informasi terkait aksi demo dan penjarahan di media sosial membuat sebagian masyarakat mengalami gangguan mental.
Banyak yang mengaku kerap dilanda kecemasan hingga panic attack setelah melihat potret maupun video kerusuhan berseliweran di lini masa.
Beberapa warganet bahkan menilai, sikap sejumlah pejabat yang dinilai kurang menunjukkan empati turut memperparah rasa khawatir.
Mereka takut kondisi tidak kondusif ini berlangsung panjang dan memengaruhi aktivitas sehari-hari.
“Gelisah, ketriggered, mual, jadi nggak nafsu makan dan ngerasain sensasi lainnya,” ungkap seorang pengguna TikTok, seperti dikutip dari detik.com, Selasa (2/9/2025).
Lainnya mengaku, sejak 28 Agustus hidupnya dipenuhi overthinking, sulit fokus, dan kehilangan nafsu makan.
Hal serupa dialami Siska (26), pegawai swasta di Jakarta. Ia mengaku anxiety muncul tiap kali melihat video bentrokan aparat dengan massa.
“Kepala nyut-nyutan, napas sesak, apalagi saya sedang hamil,” ujarnya.
Baca juga: Pasca Pemilu, Menko PMK Imbau Caleg yang Alami Masalah Mental Konsultasi ke Rumah Sakit Terdekat
Demi menjaga kondisi, ia memilih menghindari media sosial.
Menanggapi fenomena ini, Kementerian Kesehatan RI menegaskan masyarakat bisa memanfaatkan layanan konseling kesehatan mental secara gratis.