Tajukpolitik – Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, meminta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mundur sebelum melakukan safari politik keliling Indonesia.
Jerry mengatakan hal tersebut saat melihat Ganjar Pranowo sudah melakukan safari politik ke Surabaya dan Jember. Jerry memandang apa yang dilakukan oleh Ganjar sebagai potret rusaknya demokrasi di Indonesia.
Safari politik Ganjar Pranowo ke Surabaya dan Jember dipandang sebagai potret rusaknya demokrasi di Indonesia.
“Ganjar mulai gerilya ke Jatim. Beberapa pekan lalu sempat lari pagi dan jogging di Stadion GBK. Persoalanya, pada Ganjar masih melekat status pejabat negara atau pejabat publik,” jelas Jerry, Selasa (9/5).
Menurutnya, posisi Ganjar saat ini telah berubah sebagai kandidat calon presiden yang diusung PDI Perjuangan, sejak dideklarasikan di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4).
Doktor komunikasi politik alumnus America Global University itu memaknai manuver Ganjar sebagai upaya memanfaatkan jabatan sebagai gubernur Jateng, yang baru akan berakhir pada 5 September 2023.
“Harusnya Ganjar Pranowo mundur dulu sebagai gubernur, setelah itu silahkan saja kampanye dan safari politik,” sarannya.
Dari fenomena safari politik Ganjar, Jerry berpendapat, memang ada yang memberi contoh, agar cara-cara yang tidak sehat dalam pemenangan kandidat Capres bisa digunakan.
“Memang ajaran salah telah dicontohkan Jokowi selama ini, yakni, no neutral and no justice. Lihat saja, selain Jokowi secara gamblang mengendorse langsung sampai terkesan jadi makelar politik Ganjar, memang sistem demokrasi dibuat rusak,” pungkas Jerry.
Untuk diketahui, setelah dideklarasikan sebagai calon presiden oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, Ganjar Pranowo telah melakukan safari politik ke berbagai daerah di Indonesia.
Terbaru, Ganjar melakukan safari politik ke Jawa Timur dengan mengunjungi Surabaya dan Jember dengan tetap menjadi Gubernur Jawa Tengah hingga hari ini. Alangkah baiknya Ganjar Pranowo mundur dari Gubernur Jawa Tengah.