TAJUKNASIONAL.COM – Pertumbuhan kredit UMKM atau usaha mikro, kecil, dan menengah dinilai masih lesu di tengah perlambatan pertumbuhan kredit perbankan nasional.
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Marwan Cik Asan, menegaskan perlunya langkah konkret dari pemerintah untuk memperkuat transmisi kredit produktif ke sektor UMKM.
Data per Juni 2025 menunjukkan pertumbuhan kredit perbankan melambat menjadi 7,77 persen (yoy), terendah sejak Maret 2022.
“Ini bukan semata soal bunga atau target angka kredit. Ini soal keadilan dan komitmen,” kata Marwan di Jakarta, Selasa (29/7/2025).
UMKM, lanjutnya, telah menjadi tulang punggung ekonomi nasional dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 60 persen dan menyerap lebih dari 97 persen tenaga kerja.
Namun, akses pembiayaan yang mereka terima belum mencerminkan peran strategis tersebut.
Ia menyoroti penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 5,25 persen belum sepenuhnya berdampak ke sektor perbankan.
Baca juga: AHY Dukung UMKM Indonesia Menjadi Lebih Maju dan Mendunia
Rata-rata bunga kredit masih di kisaran 9,16 persen, sementara suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk segmen mikro bahkan menembus 13 persen di bank-bank besar.