Sementara itu, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Andi Afdal, menyatakan bahwa penambahan MinyaKita menjadi angin segar bagi masyarakat penerima manfaat.
Namun, ia juga meminta dukungan kelembagaan dari Ombudsman RI untuk memastikan pelaksanaan program berjalan lancar dan transparan.
Adapun Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas, Indra Wijayanto, menjelaskan bahwa penyaluran minyak goreng akan menggunakan Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH) yang terintegrasi dari produsen hingga pengecer.
Pada tahun ini, bantuan pangan diberikan kepada 18 juta penerima manfaat, dengan tahap kedua berupa beras 10 kilogram dan MinyaKita 2 liter per bulan.
Baca juga:Â Pastikan Tepat Sasaran, Pemerintah akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan untuk Pengentasan Kemiskinan
Penambahan komoditas MinyaKita diharapkan mampu menjaga stabilitas harga, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan memberikan dukungan ekonomi nyata bagi masyarakat menjelang akhir tahun 2025.



