Tajukpolitik – Menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah, Presiden Jokowi meminta agar ketersediaan dan stabilitas harga pangan dapat dijaga dengan baik.
Hal itu disampaikan Presiden kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju saat memimpin sidang kabinet paripurna yang membahas persiapan Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2).
“Bulan Maret kita akan memasuki bulan Ramadan dan di bulan April kita akan merayakan Idul Fitri 1445 Hijriyah. Saya minta seluruh kementerian dan lembaga terkait agar waspada dan memastikan masyarakat dapat beribadah dengan tenang dan khusyuk,” jelas Jokowi.
“Oleh sebab itu saya minta utamanya menjaga persediaan pangan dan menjaga stabilitas harga pangan terutama bahan pokok. Dan juga percepatan pembagian seluruh paket perlindungan sosial dan jaminan sosial,” tegasnya.
Kemudian, Presiden pun meminta kementerian terkait mengecek persiapan infrastruktur dan moda transportasi yang akan digunakan untuk arus mudik masyarakat.
“Saya kira ini tiap tahun kita selalu persiapan karena ini event tahunan,” kata Jokowi.
Dalam sidang kabinet tersebut juga dibahas rencana kerja pemerintah dan kerangka ekonomi makro untuk 2025.
Terkait hal itu, Presiden Jokowi mengatakan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2025 harus dipersiapkan dengan mempertimbangkan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pasalnya yang akan menjalankan APBN 2025 adalan presiden terpilih berdasarkan pemilu tahun ini.
“Terkait rencana kerja pemerintah (RKP) dan kebijakan fiskal tahun 2025. RKP dan kebijakan fiskal adalah jembatan untuk menjaga keseimbangan pembagunan dan mengakomodasi program-program Presiden terpilih hasil Pilpres 2024,” kata Jokowi.
“Tapi ini juga kita sambil tunggu hasil perhitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Maka RAPBN 2025 harus disiapkan dengan memperhatikan hasil pilpres karena yang menjalankan APBN 2025 adalah presiden terpilih,” ungkap Jokowi.
Jokowi juga menyinggung soal kerangka ekonomi makro 2025 yang masih dihadapkan pada kondisi ketidakpastian ekonomi global.
Menurut Jokowi, sejumlah negara seperti Jepang dan Inggris sudah masuk ke dalam status resesi.