Ia sendiri lahir di Pandeglang, Banten, pada 10 Maret 1977.
Ia merupakan anak ketujuh dari sembilan bersaudara dan menghabiskan masa kecilnya di Kelurahan Kabayan, Pandeglang.
Di kalangan keluarganya, ia dikenal sebagai pribadi yang disiplin, tegas, dan mengayomi.
Lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1999 ini kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Lanjutan Perwira di India, dan lulus pada tahun 2009.
Dua tahun berselang, ia meraih gelar sarjana bidang pertahanan dari Universitas Indore, India.
Pada 2016, ia meraih gelar Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University.
Terakhir, pada 2021, Iftitah terdaftar sebagai mahasiswa program doktor Ilmu Politik di Universitas Padjadjaran, Bandung.
Selain pendidikan formal, Iftitah juga mengikuti berbagai pelatihan tambahan, termasuk kursus Combat Intelijen dan pendidikan Perwira Staf.
Ia juga pernah mengenyam pendidikan di US Army Command General and Staff College di Fort Leavenworth, salah satu sekolah strategi terbaik di dunia.
Di dunia militer, Iftitah dikenal dengan keahliannya di bidang Kavaleri dan pernah mencapai pangkat Letnan Kolonel.
Pengalamannya tidak hanya di dalam negeri; pada tahun 2006, ia tergabung dalam pasukan penjaga perdamaian di Lebanon.
Ia juga menjadi instruktur internasional pertama dari TNI yang ditugaskan melatih puluhan perwira di Australia.
Kariernya di pemerintahan dimulai pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ketika ia ditunjuk sebagai ajudan presiden antara tahun 2011 dan 2015.
Sebagai lulusan terbaik Akmil, Iftitah menerima penghargaan Bintang Adhi Makayasa dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 1999.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri di Istana Merdeka, Jakarta, pada 16 Desember 1999.
Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI