Efek positif jalan cepat tetap konsisten meski faktor gaya hidup lain seperti pola makan, aktivitas fisik tambahan, dan status sosial ekonomi turut diperhitungkan.
Studi ini juga penting karena melibatkan populasi yang sering terabaikan dalam riset kesehatan, seperti individu berpenghasilan rendah dan komunitas Afrika-Amerika.
Peneliti membedakan aktivitas berjalan santai seperti mengajak anjing atau berjalan saat bekerja sebagai jalan lambat, sementara jalan cepat mencakup aktivitas seperti naik tangga atau berjalan cepat sebagai bagian dari olahraga.
Baca juga: Waspada Nyeri Dada, Bisa jadi Tanda Gangguan Jantung Serius
“Jalan cepat memicu kerja jantung yang lebih optimal dan memperkuat sistem kardiovaskular,” tambah Dr. Lili Liu, salah satu peneliti.
Ia juga menekankan pentingnya program berbasis komunitas untuk memfasilitasi kebiasaan ini di semua lapisan masyarakat.
