TAJUKNASIONAL.COM – Game Upin & Ipin Universe yang dikembangkan oleh Streamline Studios dan Les Copaque Production menjadi sorotan tajam publik.
Alih-alih menuai pujian, game ini justru dibanjiri kritik dan seruan boikot dari warganet, terutama di platform X (sebelumnya Twitter).
Dua tagar yakni #BoikotLesCopaque dan #BoikotStreamlineMedia viral setelah muncul keluhan seputar harga, kualitas, hingga dugaan pelanggaran hak tenaga kerja.
Game ini dijual seharga 177 ringgit Malaysia (sekitar Rp650 ribu), namun dianggap tidak sebanding dengan kualitas yang ditawarkan, termasuk banyaknya bug.
“Kualitas tidak sebanding dengan harga. Banyak bug, gameplay seadanya,” tulis akun @txtdrgame yang menyertakan cuplikan video error dalam game.
Kritik juga mengarah ke Streamline Studios atas dugaan keterlambatan pembayaran gaji karyawan yang terlibat dalam pengembangan game.
Baca juga: Game Upin & Ipin Universe Resmi Dirilis, Hadirkan Dunia Anak dalam Format Open World
Nmiagaming melaporkan bahwa sejumlah staf belum menerima gaji, bahkan tidak mendapatkan kontribusi wajib ke dana pensiun (EPF).
Masalah bertambah ketika dua kreator konten, termasuk Windah Basudara dari Indonesia, terkena klaim hak cipta saat menayangkan gameplay.