Tajukpolitik – Forum Ijtima Ulama Nusantara mengatakan koalisi yang dibangun oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) tidak produktif.
Pasalnya, hingga hari ini koalisi tersebut tak kunjung mendeklarasikan bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres). Padahal, PKB dan Gerindra telah resmi berkoalisi sejak Agustus 2022 silam.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/3).
“Ijtima ulama mengharapkan agar pasangan presiden dan wapres dari koalisi Gerindra dan PKB kalau bisa diputuskan sebelum Ramadan, dan sekarang sudah Ramadan. Artinya, menurut perspektif ijtima ulama, koalisi ini tidak produktif,” tutur Jazilul.
Jazilul mengatakan para ulama telah menyepakati bahwa bulan Ramadan jadi momentum sosialisasi bakal capres dan cawapres. Namun, nyatanya kesepakatan gagal terealisasi.
“Harapan ulama agar segera bisa sosialisasi pasangan dari KKIR tidak tercapai. Apa kerugiannya? Ya tidak ada sosialisasi,” jelas Jazilul.
Kendati demikian, ia mengklaim PKB dan Gerindra masih solid. Persoalan belum deklarasi bakal capres dan cawapres dipandang cuma bagian kegagalan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memenuhi harapan Forum Ijtima Ulama Nusantara yang digelar pada 13-14 Januari 2023 itu.
“Keadaan makin solid, tapi apa yang menjadi harapan Ijtima Ulama gagal dipenuhi oleh Pak Prabowo dan Gus Muhaimin. Begitu saja,” tandasnya.