“Siapa saja boleh mengkritik DPR RI, tapi jangan mencaci maki. Orang yang mentalnya hanya bilang bubarin DPR, itu adalah orang tolol sedunia,” ujar Sahroni saat itu.
Pernyataan tersebut menuai reaksi keras dari publik.
Netizen ramai-ramai mengkritik Sahroni, terlebih ia sudah hampir tiga periode menjadi anggota DPR dengan gaji dari rakyat.
Situasi semakin panas setelah demonstrasi menolak tunjangan DPR di depan kompleks parlemen pada Senin (25/8/2025) berujung ricuh dan memakan korban.
Baca juga: Polemik Tunjangan DPR RI, Ahmad Sahroni: Lebih Efisien
Dengan pencopotan ini, Partai NasDem disebut berupaya meredam kemarahan publik sekaligus menjaga citra partai di tengah sorotan tajam masyarakat terhadap kinerja parlemen.