Tajukpolitik – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan dukung sistem proporsional terbuka dan mengatakan sistem pemilu yang diutak atik saat ini tidak perlu dilakukan.
Hal tersebut ia sampaikan saat jumpa pers usai bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, di kediaman Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam (29/4).
AHY mengatakan jika sekarang masih ada upaya sejumlah pihak untuk mengutak atik sistem pemilu yang saat ini berlaku.
Menurut AHY, upaya itu dilakukan untuk sesuatu yang menurutnya tidak perlu dilakukan, seperti soal perubahan sistem proporsional terbuka menjadi tertutup yang saat ini masih berproses di Mahkamah Konsitusi (MK).
“Demokrasi akhir-akhir ini mundur menghadapi tantangan serius. Sistem politik yang diutak atik untuk mengubah sesuatu yang tidak perlu diubah,” tegas AHY.
AHY berpendapat hingga saat ini peluang perubahan sistem pemilu tersebut masih belum jelas. AHY juga mengingat inisiatif Partai Golkar mengumpulkan tujuh partai di parlemen untuk menolak usulan perubahan sistem pemilu.
AHY menegaskan pihaknya menolak perubahan sistem pemilu. Sebab menurut dia, perubahan tersebut merupakan hal yang fundamental dan telah keluar dari akal sehat.
“Kita tidak ingin mundur dengan perubahan sistem yang sangat fundamental. Ini keluar dari akal sehat kita. Mari kita kawal agar jangan terjadi perubahan yang kita harapkan bersama,” ucap AHY.
Untuk itu, tegas AHY, Demokrat dukung penuh sistem proporsional terbuka.
Senada dengan AHY, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan posisi partainya menolak wacana perubahan sistem pemilu menjadi tertutup. Dia ingin agar sistem pemilu yang berlaku di 2024 mendatang harus merujuk pada yang telah diatur.
Namun, pihaknya membuka kemungkinan untuk membahas hal itu setelah pemilu dan Pilpres 2024.
“Kalau ada perubahan pada periode berikutnya, kita duduk kembali,” tegas Airlangga.