Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menjelaskan pihaknya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Giant Sea Wall Pantura Jawa.
“Sesuai arahan Bapak Presiden, pada akhir Februari lalu, kami membentuk semacam Satuan Tugas Giant Sea Wall Pantura Jawa untuk mengkonsolidasikan perencanaan dan mengawal pelaksanaan pelindungan pesisir,” ungkap Menko AHY.
Menko AHY menjelaskan pembangunan Giant Sea Wall bukan sekadar dinding, tetapi sistem adaptif untuk menghadapi krisis iklim dan banjirop menjaga ekosistem dan kehidupan masyarakat pesisir.
“Arahan Bapak Presiden tersebut bukan hanya merupakan respons teknis, tapi sebuah keputusan yang berani untuk menyelamatkan masa depan jutaan rakyat di pesisir utara Jawa,” tegas Menko AHY.
Baca juga: Jadi Pembicara di ICI 2025, Roslan Pastikan Danantara Siap Dukung Pembangunan Infrastruktur Nasional
Ia menyebut pembangunan Giant Sea Wall merupakan bentuk nyata bangsa kepulauan yang melindungi garis pantai serta melindungi masyarakat yang berada di sekitar garis pantai tersebut.
“Karena bagi kita, membangun peradaban manusia, saya ulangi, peradaban masa depan Indonesia juga berarti melindungi yang paling rentan dari perencanaan. Mengingat besarnya tugas ini, kami siap bekerjasama dan berkolaborasi dengan seluruh pihak untuk kesuksesan bersama,” harap Menko AHY.
