Tajukpolitik – Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Ravindra Airlangga, menyatakan dukungannya terhadap perlunya kerangka legislasi yang lebih komprehensif mengenai regulasi air dan sanitasi.
Dukungan ini ia sampaikan usai menjadi moderator pada sesi pleno ketiga dalam Pertemuan Parlemen yang berlangsung dalam rangka Forum Air Dunia (The Parliamentary Meeting of 10th World Water Forum) di Nusa Dua, Bali, Selasa (21/5).
“Meningkatnya jumlah penduduk yang diproyeksikan pada tahun 2040 membawa konsekuensi. Kebutuhan pangan dan energi semakin besar. Harus ada upaya bersama dari parlemen untuk melakukan perbaikan legislasi,” tutur Ravindra.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, 70 persen air di dunia sebagian besar digunakan untuk sektor pertanian, sementara 30 persen lainnya dimanfaatkan untuk sektor lainnya dan konsumsi manusia.
Jika tidak ada antisipasi, ia khawatir akan semakin membebani sumber daya air yang tersedia.
Ravindra juga menekankan bahwa sumber energi yang terkandung di dalam bumi terbatas. Pencegahan krisis air dan energi, menurutnya, harus segera dilakukan oleh multipihak, khususnya parlemen.
Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI ini juga mendukung alokasi anggaran yang lebih baik untuk program air dan sanitasi, menegaskan bahwa upaya yang tidak didukung oleh anggaran akan sia-sia.
Sebagai contoh, Ravindra mencontohkan konsep ‘Urban Digital Twin’ yang diusung oleh Korea Selatan untuk membentuk regulasi dan anggaran yang fleksibel guna mendukung pembangunan berkelanjutan.
Dengan adanya contoh ini, dirinya berharap Indonesia bisa mengimplementasikannya ke depan.
“Saya harap kita bisa melakukan evaluasi sehingga ke depannya kita juga menghasilkan peraturan perundangan yang lebih baik dan memastikan anggaran yang dialokasikan untuk tata kelola air dan energi bisa jauh lebih baik,” tutupnya.
Melalui pernyataannya, Ravindra Airlangga berharap bahwa peran parlemen dalam mengatasi tantangan kebutuhan air dan energi dapat terus ditingkatkan dengan dukungan legislatif yang kuat dan anggaran yang memadai.
Upaya ini penting untuk menjamin ketersediaan air bersih dan energi yang cukup bagi masyarakat Indonesia di masa mendatang.
