Tajukpolitik – Pernyataan cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tentang kota Balikpapan yang sulit listrik dan akses air bersih, serta jalan rusak dalam debat Cawapres, Jumat (22/12) malam lalu dibantah oleh Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud.
“Itu salah data, keliru. Harusnya sebelum menyampaikan, (Cak Imin) lihat data dulu. Makanya, dia sampaikan itu tidak tepat. Kondisi Kota Balikpapan sebagai penunjang Ibu Kota Negara (IKN) sangat baik” tegas Rahmad Masud, Senin (25/12).
Rahmad menyatakan pasokan listrik di kotanya sangat mencukupi dan jarang terjadi mati listrik. Jika terjadi mati listrik, dia mengatakan itu terjadi karena perawatan, atau gangguan non-teknis.
Pasokan listrik di Kota Balikpapan terkoneksi dengan Unit Induk Pembangkit Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT), yang merupakan jaringan listrik interkoneksi tiga provinsi yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
UIP KLT memiliki daya total 2.369 megawatt, sedangkan untuk beban penggunaan mencapai 1.545 megawatt. Rahmad mengatakan Kota Balikpapan masih memiliki kelebihan daya hingga 800 megawatt.
Sementara terkait akses air bersih, kebutuhan air dipasok dari dua waduk yaitu Waduk Manggar dengan suplai normal 1.100 liter per detiknya, dan Bendungan Teritib dengan produksi normal 200 liter per detik.
Balikpapan juga menyiapkan Embung Aji Raden untuk pemenuhan air bersih masyarakat. Embung itu direncanakan memiliki produksi normal 150 liter per detik dan akan terintegrasi dengan Bendungan Teritib.
Rahmad mengatakan peningkatan kebutuhan air merupakan imbas pembangunan Ibu Kota Nusantara jelang upacara 17 Agustus 2024.
Namun dari pembangunan IKN pula, Rahmad mengatakan Kota Minyak itu akan mendapatkan tambahan pasokan air dari Bendungan Sepaku Semoi hingga 500 liter per detik.
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyatakan pernyataan kasihan dengan tiga kota di Kalimantan, yaitu Balikpapan, Pontianak dan Banjarmasin.
Cak Imin, dalam debat cawapres, menyebut tiga kota itu kurang mendapatkan perhatian dan terjadi ketimpangan di tengah pembangunan IKN di Kaltim.
Debat Cawapres pada Jumat (22/12) malam mengusung tema ekonomi kerakyatan dan digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.