Kamis, 21 Agustus, 2025

Atasi Beban Utang, Demokrat Dorong Pemerintah Gunakan Skema Green Bond dan Diaspora Bond

Ekonom dari Indef, Riza Annisa Pujarama, menilai beban utang Indonesia memang semakin berat.

Ia menyebut biaya cicilan bunga akan meningkat karena imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun masih di level 6,9 persen, tertinggi di kawasan ASEAN.

“Biaya berutang kita jadi mahal,” ujarnya.

Indef menghitung total kewajiban utang pemerintah pada 2026 bisa mencapai Rp1.433 triliun, terdiri dari utang jatuh tempo Rp833,9 triliun dan bunga utang Rp599,4 triliun.

Sebagai perbandingan, pada 2025 kewajiban tersebut masing-masing Rp800,3 triliun dan Rp552,1 triliun.

Meski rasio utang terhadap PDB masih dipatok 39,96 persen, beban bunga kian mengkhawatirkan.

“Hampir Rp600 triliun hanya untuk bunga, porsinya mendekati 20 persen belanja pusat. Sementara rasio bunga terhadap penerimaan pajak sudah 22,27 persen,” kata Riza.

Baca juga: Fraksi Demokrat Ingin APBN Sentuh Kebutuhan Masyarakat

Dengan kondisi ini, usulan diversifikasi pembiayaan dari Demokrat dinilai penting agar struktur utang Indonesia lebih sehat dan berkelanjutan.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini