TAJUKNASIONAL.COM – Infeksi cacingan masih menjadi masalah kesehatan umum, terutama di wilayah dengan iklim tropis seperti Indonesia.
Penyakit ini disebabkan oleh masuknya telur cacing ke dalam tubuh. Berbagai jenis cacing memiliki cara infeksi yang berbeda, mulai dari konsumsi makanan yang terkontaminasi hingga kontak langsung dengan tanah.
Penting untuk memahami jenis-jenis cacing yang paling sering menginfeksi dan bagaimana mencegahnya. Berikut Tajuk Nasional rangkum untukmu.
1. Cacing Pita (Cestoda)
Cacing pita memiliki bentuk pipih seperti pita dengan ruas-ruas di seluruh tubuhnya. Cacing ini dapat tumbuh hingga 25 meter dan hidup selama puluhan tahun di dalam tubuh manusia. Infeksi terjadi saat seseorang mengonsumsi daging babi, sapi, atau ikan yang tidak dimasak hingga matang. Telur cacing juga bisa masuk melalui tangan yang kotor setelah kontak dengan tinja atau tanah.
2. Cacing Tambang (Hookworm)
Cacing tambang memiliki panjang sekitar 5–13 milimeter. Berbeda dengan cacing lain, larva cacing ini dapat menembus kulit, sering kali melalui telapak kaki yang tidak beralas. Setelah masuk, larva akan terbawa ke paru-paru dan tenggorokan, atau langsung ke saluran pencernaan jika tertelan. Infeksi cacing tambang sering terjadi di daerah dengan sanitasi buruk.
3. Cacing Kremi (Pinworm)
Cacing kremi berwarna putih dan halus, sering menginfeksi anak-anak usia sekolah. Penularan terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing. Telur ini dapat berpindah dari anus ke jari jika digaruk, lalu menyebar ke permukaan benda lain, membuat infeksi mudah menyebar di lingkungan keluarga atau sekolah.
Baca juga : Waspada! Ini 8 Jenis Cacing yang Bisa Hidup di Tubuh Manusia
