Tajukpolitik – Kepala Seksi Peningkatan Kualitas Perumahan dan Kawasa Permukiman Suku Dinas (Sudin) Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jakarta Utara, Selvy Mandagi, dicopot dari jabatannya karena diduga melakukan flexing atau pamer harta kekayaan di media sosial.
Hal tersebut ditegaskan oleh Inspektur Daerah DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat, di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (2/5).
Syaefuloh mengatakan Selvy Mandagi dicopot untuk mempelancar proses pemeriksaan.
“Diberhentikan oleh Kepala Dinasnya semata-mata dalam rangka untuk memperlancar proses pemeriksaan ini,” ujar Syaefuloh.
Untuk diketahui sebelumnya, dugaan flexing yang dilakukan Selvy mencuat usai dibahas akun Twitter @PartaiSocmed.
Pemilik akun itu mengunggah foto yang menunjukkan bukti reservasi hotel bintang lima, Kempinski, dengan total pembayaran Rp 27 juta.
Meski sudah dicopot dari jabatannya, lanjut Syaefuloh, tidak menutup jabatan Selvy dapat dipulihkan kembali. Syaratnya apabila ia terbukti tidak melakukan pelanggaran disiplin.
Untuk menertibkan para pejabat agar tidak melakukan pamer kekayaan di media sosial, Syaefuloh mengatakan Inspektorat DKI bakal menjatuhkan sanksi.
Menurut Syaefuloh, sanksi tersebut mengacu pada ketentuan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Syaefuloh mengatakan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono ini memastikan, proses pemeriksaan kasus dugaan flexing terhadap Selvy dilakukan secara objektif serta tetap hati-hati dalam mengumpulkan barang bukti.
“Kemudian apabila terjadi pelanggaran disiplin, kami punya PP 94 untuk memastikan kira-kira pelanggaran disiplinnya apa,” tutur Syaefuloh.
Aksi flexing atau pamer harta kekayaan akhir-akhir ini marak dilakukan oleh sejumlah oknum pejabat di Indonesia. Miris memang, di tengah angka kemiskinan yang masih tinggi, namun ada oknum pejabat yang memamerkan harta kekayaan.
Hal tersebut menandakan jika pemerintahan Jokowi tidak memilki empati kepada rakyat.