TajukNasional Ketua DPR RI, Puan Maharani, mendesak agar pengungkapan pemilik pagar laut sepanjang 30,16 km yang ditemukan di Tangerang, Banten, segera dilakukan.
Ia menekankan bahwa pengungkapan tersebut penting untuk menghilangkan kecurigaan masyarakat terkait status dan kepemilikan kawasan laut tersebut.
“Pagar laut adalah milik seluruh rakyat Indonesia, milik negara, jadi segera ungkap siapa pemiliknya dan mengapa hal ini bisa terjadi, agar tidak ada hal-hal yang menimbulkan kecurigaan,” ujar Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Jumat (24/1).
Puan juga memastikan bahwa Komisi IV DPR RI akan terus mengawasi proses pengungkapan terkait pemilik pagar tersebut.
“Nanti akan segera ditindaklanjuti dan diungkap oleh Komisi IV,” lanjut Ketua DPP PDIP ini.
Pagar laut misterius ini pertama kali dilaporkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten, Eli Susiyanti, setelah menerima laporan dari warga pada 14 Agustus 2024.
Sejak itu, berbagai instansi terkait, termasuk TNI AL, terlibat dalam penyelidikan, namun belum ada kepastian mengenai pemilik pagar tersebut.
Belakangan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengungkapkan bahwa pagar laut tersebut sudah bersertifikat HGB atas nama beberapa entitas, termasuk PT Intan Agung Makmur dengan 234 bidang, PT Cahaya Inti Sentosa dengan 20 bidang, dan atas nama perseorangan, Surhat Haq dengan 17 bidang yang sedang dalam proses pembatalan.
Sejak penemuan pagar tersebut, TNI AL bersama masyarakat nelayan telah mulai membongkar pagar-pagar yang dianggap ilegal.
Hingga Kamis (23/1), sekitar 9 km pagar sudah berhasil dibongkar. Proses ini terus berlanjut untuk memastikan kejelasan status kawasan tersebut.
