TajukNasional Kecelakaan tragis menimpa dua pendaki, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, yang meninggal dunia saat menuruni puncak Gunung Carstensz di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Sabtu (1/3).
Keduanya diduga terserang hipotermia akibat cuaca buruk yang melanda perjalanan mereka.
Insiden tersebut terjadi setelah rombongan pendaki mencapai puncak Gunung Carstensz pada Sabtu sekitar pukul 14.00 WIT.
Dalam perjalanan turun menuju Base Camp Lembah Kuning, cuaca buruk yang meliputi hujan deras, salju, dan angin kencang menyebabkan lima pendaki mengalami hipotermia.
Selain Lilie dan Elsa, tiga pendaki lainnya—Indira Alaika, Alvin Reggy Perdana, dan Saroni—juga mengalami kondisi serupa namun berhasil diselamatkan.
Lilie dan Elsa akhirnya dinyatakan meninggal pada pukul 00.07 WIT di ketinggian 4.600 mdpl, tepatnya di teras dua Gunung Carstensz.
Musibah ini merupakan bagian dari pendakian menuju Seven Summits, yang diikuti oleh 20 pendaki, termasuk Fiersa Besari, yang selamat dari kejadian tersebut.
Fandi Achmad, anggota Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI), menduga bahwa keterlambatan perjalanan turun, yang seharusnya memakan waktu hingga pukul 17.00 WIT, menjadi faktor utama penyebab terjadinya hipotermia.
Menurutnya, pendakian yang terlalu lama di puncak meningkatkan risiko hipotermia.
Operator pendakian, Indonesia Expeditions, yang bekerja sama dengan PT Tropis Cartenz Jaya, menyampaikan belasungkawa atas kepergian Lilie dan Elsa.
Mereka menyatakan bahwa kedua wanita tersebut berhasil mencapai puncak Carstensz setinggi 4.884 mdpl pada 28 Februari 2025.
Fandi menambahkan bahwa pendakian di Gunung Carstensz memerlukan persiapan fisik dan teknik yang optimal, serta jumlah pendaki yang terbatas.
Diharapkan, pengalaman ini menjadi pelajaran penting bagi pendaki lain yang hendak menaklukkan gunung ini di masa depan.
