TajukNasional Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mendapat kritik langsung dari seorang warga saat meninjau pangkalan LPG 3 Kg Budi S di Jalan Palem Raya, Cibodas, Kota Tangerang, Banten, pada Selasa (4/2).
Warga bernama Effendi tiba-tiba menyelinap mendekati Bahlil sambil membawa tabung LPG 3 Kg dan menyampaikan protes keras.
“Jangan bikin kebijakan yang menyusahkan warga,” ujar Effendi.
Effendi mengaku tidak mempermasalahkan harga gas, tetapi menginginkan kepastian ketersediaan stok di pasaran. Menanggapi protes tersebut, Bahlil pun berdialog langsung dengan Effendi.
“Saya juga sebagai rakyat. Niat saya baik, karena subsidi kita mencapai Rp87 triliun per tahun, agar masyarakat mendapatkan harga Rp19 ribu. Tapi kenyataannya, sebagian subsidi ini digunakan oleh industri, sehingga harganya naik menjadi Rp25-30 ribu,” jelas Bahlil.
Di hadapan Effendi, Bahlil menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memastikan subsidi LPG 3 Kg tepat sasaran.
“Bapak tidak perlu khawatir, sekarang pengecer kita naikkan statusnya menjadi sub pangkalan supaya lebih dekat dengan masyarakat dengan harga tetap Rp19 ribu atau maksimal Rp20 ribu, agar negara bisa mengontrol,” tambahnya.
Namun, Effendi kembali mempertanyakan upaya pemerintah dalam menindak tegas para pelanggar, termasuk penimbun gas subsidi dan pihak yang menyalahgunakannya.
Ia menilai kebijakan yang menyebabkan kelangkaan LPG 3 Kg sangat menyulitkan warga menengah ke bawah.
“Saya sekarang lagi masak, saya tinggal demi antre gas. Bukan masalah ambil gasnya, anak kami lapar, butuh makan, butuh kehidupan, logikanya berjalan dong, Pak!” teriak Effendi dengan emosi.
Situasi memanas itu pun coba diredakan oleh pengawal Bahlil dan petugas kepolisian yang berada di lokasi.