TajukNasional Panitia Khusus (Pansus) Angket DPR terkait penyelenggaraan ibadah haji menyoroti absennya Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas setelah tiga kali dipanggil.
Pansus mengungkapkan bahwa tidak ada surat resmi dari pihak Yaqut yang menjelaskan alasan ketidakhadirannya.
“Seharusnya gongnya kan kemarin ketika Menteri Agama diundang tiga kali, tapi tetap mangkir, tidak ada penjelasan apapun,” ujar anggota Pansus Haji DPR, Marwan Jafar, di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, pada Selasa (24/9).
Marwan juga menyinggung bahwa Yaqut tidak hadir pada panggilan ketiga karena sedang melakukan kegiatan di luar negeri, termasuk menghadiri Fashion Week Halal di Italia.
“Kalau tugas negaranya hanya nonton peragaan busana, seharusnya itu bisa diwakilkan,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa perwakilan dari kementerian, seperti wakil menteri atau pejabat lainnya, bisa hadir untuk membahas isu yang lebih penting.
Sementara itu, Yaqut diketahui tengah melakukan serangkaian kunjungan kerja ke beberapa negara. Ia memulai kunjungan ke Arab Saudi untuk membahas persiapan ibadah haji 1446 H/2025 M dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah.
Setelah itu, ia berangkat ke Milan, Italia, untuk menandatangani Mutual Recognition Agreement (MRA) Jaminan Produk Halal (JPH) dengan Halal Italia.
Dari Milan, Yaqut melanjutkan perjalanan ke Paris, Prancis, untuk menghadiri pertemuan Internasional untuk Perdamaian yang diselenggarakan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada 22-24 September 2024.
Ketiadaan Yaqut dalam rapat Pansus ini menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen pemerintah terhadap penyelenggaraan ibadah haji.
