TajukPolitik – Pendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jelang Pilpres 2024 di berbagai media sosial menimbulkan banyak kegaduhan.
Hal itu yang dikeluhkan Wasekjen Partai Demokrat (PD) Jansen Sitindaon. Menurutnya, para pendukung Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo terlalu percaya diri bahwa jagoannya akan didukung oleh partai di Pilpres 2024.
“Capek juga lihat isi twitter, tiap hari isinya ribut pendukung Anies dan Ganjar terus. Seakan-akan sudah mereka saja yang diusung partai-partai di Pilpres besok,” tulis Jansen di akun Twitter-nya, 20 Juni silam.
Bahkan kegaduhan itu, tambah Jansen, adalah polarisasi. Dari sana, ia mengaku kalau sebaiknya benturan identitas dihentikan.
“Jangan2 obat agar pilpres ini tidak terus terpolarisasi dengan tidak mendukung mereka berdua. Cukuplah benturan identitas ini!”
Tak cuma itu, Jansen juga mengeluhkan sikap buzzer yang kerap menghina para pemimpin partai agar jagoannya bisa dilirik dan dipertimbangkan untuk diusung.
Semisal pendukung Anies menghina PDI Perjuangan sementara pendukung Ganjar menghina Demokrat dan PKS. Begitu narasi yang banyak terbaca sepanjang pantauan
Hal tersebut tak dipahami Jansen, sebab untuk maju ke panggung Pilpres mesti punya wadah seperti partai. Namun mengapa para pendengung menyerang partai dan pimpinan partainya secara membabi buta.
“Apalagi soal copras capres ini, lama-lama kulihat lebih menggebu-gebu buzzer dibanding kita para politisi. Kandidat lain mereka bully. Partai dan pimpinannya mereka bully. Padahal yang mereka dukung itu hanya bisa maju lewat partai. Ikut bangun struktur partai tidak pernah, banyak bacot,” tandasnya.
Seperti diketahui PDI Perjuangan yang merupakan rumah bagi Ganjar Pranowo sudah melarang kadernya bica tentang pencapresan. Wewenang penunjukan Capres di PDIP mutlak hak prerogatif dari Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.
Namun para pendukung Ganjar terus sibuk deklarasi dan saling hujat dengan pendukung Anies Baswedan. Dua orang tersebut mereka sudah masuk dalam radar NasDem yang telah memilih 3 calon presiden 2024 mendatang.
Namun NasDem sendiri belum menentukan arah koalisi untuk mengusung calon presiden, mereka baru melakukan penjajakan dengan Demokrat dan PKS. Namun belum ada kesepakatan tentang arah koalisi.