TAJUKNASIONAL.COM Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pemulihan awal pascabencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Dipimpin Menteri Koordinator Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pemerintah melepas bantuan kemanusiaan sekitar 250 ton hasil kolaborasi lintas sektor menggunakan KRI Semarang-594 dari Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/12/2025).
Bantuan kemanusiaan ini merupakan hasil swadaya bersama antara kementerian, TNI, dunia usaha, serta komunitas masyarakat.
Pengiriman dilakukan melalui jalur laut untuk menjangkau wilayah terdampak yang memiliki tantangan geografis tinggi, terutama akibat banjir bandang dan longsor.
Menko AHY menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam misi kemanusiaan tersebut, khususnya Kementerian Kesehatan dan TNI Angkatan Laut yang berperan penting dalam pendistribusian bantuan ke daerah terdampak.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar TNI Angkatan Laut beserta seluruh jajaran dan berbagai pihak yang telah bersinergi dan berkolaborasi dalam misi kemanusiaan ini. Di tengah krisis dan bencana, kolaborasi dan solidaritas adalah kuncinya,” ujar Menko AHY.
Ia berharap bantuan yang dikirimkan dapat meringankan beban masyarakat terdampak sekaligus mempercepat proses pemulihan di wilayah bencana.
Bantuan logistik yang dikirimkan setara dengan muatan 42 truk. Isinya meliputi bahan makanan siap saji, instan, dan darurat, pakaian serta perlengkapan perorangan, hingga peralatan memasak.
Selain itu, terdapat berbagai perlengkapan penunjang kehidupan seperti tenda berkapasitas empat hingga delapan orang, genset, MCK portabel, perahu karet, serta material infrastruktur darurat.
“Infrastruktur darurat yang kami kirimkan mencakup material jembatan perintis, rumah contoh modular, sistem komunikasi berbasis Starlink, kendaraan 4×4, hingga sarana air bersih dan obat-obatan. Ini disesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan,” jelas AHY.
Menko AHY menegaskan pemerintah tidak hanya fokus pada tahap tanggap darurat, tetapi juga mulai memasuki fase rehabilitasi dan rekonstruksi. Perbaikan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan menjadi prioritas agar konektivitas wilayah kembali pulih dan distribusi logistik berjalan lancar.
“Infrastruktur dasar, terutama jembatan dan jalan, kami identifikasi sejak awal dan terus kami pantau kemajuannya. Jalur-jalur vital yang sempat terputus kini mulai terhubung kembali,” ujarnya.
Baca Juga: AHY Dorong Blueprint Penataan Kota agar Asri, Bersih, dan Dukung Pariwisata Nasional
Selain itu, perhatian serius juga diberikan kepada kondisi para pengungsi. Menurut AHY, kehidupan di pengungsian membutuhkan perhatian berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan.



