Senin, 22 Desember, 2025

Lebih dari 140 Ribu Rumah Rusak di Sumatra, AHY Prioritaskan Relokasi Warga

Lebih dari 140 Ribu Rumah Rusak di Sumatra, AHY Prioritaskan Relokasi Warga

Jumlah rumah rusak di Sumatra akibat bencana alam terus bertambah dan menjadi perhatian serius pemerintah. Banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah menyebabkan kerusakan besar pada permukiman warga, fasilitas umum, serta infrastruktur pendukung kehidupan masyarakat.

Pemerintah pusat mencatat bahwa lebih dari 140 ribu unit rumah mengalami kerusakan dengan tingkat bervariasi, mulai dari rusak ringan hingga hancur total. Kondisi ini mendorong pemerintah untuk mengambil langkah cepat dan terukur agar masyarakat terdampak dapat segera memperoleh tempat tinggal yang layak dan aman.

Data Kerusakan Rumah di Sumatra Berdasarkan Pendataan BNPB

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Desember 2025, Aceh menjadi provinsi dengan dampak terparah. Sekitar 106 ribu rumah tercatat rusak akibat banjir dan longsor yang terjadi secara beruntun.

Sumatera Utara menyusul dengan sekitar 28 ribu unit rumah rusak, sementara Sumatera Barat mencatat sekitar 12 ribu rumah terdampak di berbagai kabupaten dan kota. Jika digabungkan, total rumah rusak di Sumatra telah melampaui angka 147 ribu unit, menjadikannya salah satu bencana permukiman terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Percepat Pemulihan Infrastruktur Pascabanjir, Kementerian PU Kerahkan Ratusan Personel

Faktor Penyebab Kerusakan Permukiman

Curah hujan tinggi dalam waktu lama menjadi pemicu utama terjadinya banjir dan longsor. Sungai yang meluap merendam kawasan permukiman, sementara kontur tanah di wilayah perbukitan tidak mampu menahan tekanan air sehingga terjadi longsoran.

Selain faktor alam, kepadatan permukiman di daerah rawan bencana juga memperparah dampak yang ditimbulkan. Banyak rumah dibangun di bantaran sungai dan lereng bukit tanpa mitigasi risiko yang memadai.

AHY Prioritaskan Relokasi Warga Terdampak

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa penanganan rumah rusak di Sumatra tidak hanya berfokus pada perbaikan bangunan, tetapi juga penataan ruang yang lebih aman. Pemerintah memprioritaskan relokasi warga dari kawasan rawan bencana ke wilayah yang telah melalui kajian risiko.

Relokasi dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan aspek sosial, ekonomi, serta keberlanjutan lingkungan. Warga akan ditempatkan di hunian sementara sebelum dipindahkan ke hunian tetap yang lebih aman dan layak huni.

Baca Juga: Hadiri Jambore PAC Demokrat se-Jawa Barat, AHY: Perkuat Kepedulian Sosial dan Komitmen Kawal Pemerintahan

Skema Pemulihan dan Rehabilitasi Perumahan

Pemulihan perumahan dilakukan berdasarkan tingkat kerusakan. Rumah rusak ringan akan mendapatkan bantuan perbaikan, sementara rumah rusak berat hingga hancur total akan dibangun kembali atau direlokasi.

Pendataan kerusakan dilakukan secara detail agar bantuan tepat sasaran. Pemerintah juga memastikan anggaran rehabilitasi digunakan secara transparan dan akuntabel, dengan melibatkan pemerintah daerah serta pengawasan lintas lembaga.

Baca Juga: Bencana Jadi Alarm, AHY Tegaskan Evaluasi Tata Ruang Sumatra

Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah

AHY menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani dampak rumah rusak di Sumatra. Kolaborasi ini mencakup perencanaan tata ruang, penyediaan lahan relokasi, hingga pembangunan kawasan hunian yang lebih tahan bencana.

Pendekatan ini diharapkan tidak hanya memulihkan kondisi pascabencana, tetapi juga meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap risiko bencana di masa mendatang.


❓ FAQ – Rumah Rusak di Sumatra

Apa penyebab utama rumah rusak di Sumatra?

Penyebab utama rumah rusak di Sumatra adalah banjir dan tanah longsor akibat curah hujan tinggi, luapan sungai, serta kondisi geografis wilayah yang rawan bencana.

Berapa jumlah rumah rusak di Sumatra berdasarkan data terbaru?

Berdasarkan pendataan BNPB hingga Desember 2025, jumlah rumah rusak di Sumatra mencapai lebih dari 147 ribu unit yang tersebar di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Apa langkah pemerintah terkait rumah rusak di Sumatra?

Pemerintah memprioritaskan relokasi warga dari kawasan rawan bencana, menyediakan hunian sementara, serta membangun hunian tetap yang lebih aman dan tahan bencana.

Apakah semua rumah rusak akan direlokasi?

Tidak semua. Rumah dengan kerusakan ringan akan diperbaiki, sementara rumah rusak berat dan hancur total akan direlokasi atau dibangun kembali di lokasi yang lebih aman.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini