TAJUKNASIONAL.COM Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mengingatkan bahwa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) kali ini memiliki tantangan yang jauh lebih berat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, musim libur panjang selama 14 hari ini berlangsung di tengah situasi darurat bencana yang melanda sejumlah wilayah, khususnya di Pulau Sumatra.
Dalam Rapat Tingkat Menteri yang digelar Senin (8/12/2025), Pratikno menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa hanya menerapkan standar pelayanan biasa. Fokus utama kini terbagi antara melancarkan arus mudik dan memastikan penanganan bencana hidrometeorologi tetap berjalan optimal.
“Yang tahun ini agak lebih berat adalah bencana. Kita menghadapi situasi di Aceh, Sumut, Sumbar, Jabar, Jateng, Jatim, Sulsel, dan wilayah lain. Ini PR berat, bukan hanya mengantisipasi bencana, tetapi juga menjaga layanan peribadatan dan pariwisata di wilayah terdampak,” ujar Pratikno.
Baca Juga: Menko Muhaimin: Pesantren Harus Jadi Benteng Kebenaran di Tengah Krisis Informasi
Perhatian khusus diarahkan ke Provinsi Aceh dan Sumatra Utara, mengingat banyaknya masyarakat yang akan merayakan Natal di kawasan Tapanuli dan Sibolga. Pratikno menyoroti kondisi di lapangan di mana masih terdapat wilayah terisolasi, fasilitas rusak, dan layanan kesehatan yang belum pulih sepenuhnya.
Oleh karena itu, ia menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga untuk memberikan dukungan ekstra. Koordinasi dengan BMKG untuk pembaruan info cuaca serta operasi modifikasi cuaca di zona merah bencana juga menjadi prioritas.
“Nataru kali ini bukan hanya yang standar biasa kita lakukan, tetapi bagaimana memberikan dukungan ekstra pada wilayah-wilayah terdampak bencana. Terutama di Sumatra memerlukan perhatian khusus,” tegasnya.
Adapun periode libur Nataru diprediksi berlangsung mulai 20 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, dengan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 20 dan 24 Desember.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI
