TAJUKNASIONAL.COM Sebanyak 62.128 lulusan perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia resmi memulai Program Magang Nasional Batch 2 sebagai upaya menyiapkan tenaga kerja muda agar siap bersaing di dunia kerja. Program ini dirancang untuk memperkuat kompetensi teknis sekaligus meningkatkan kemampuan profesional peserta.
Program Magang Nasional tidak hanya bertujuan mengasah keterampilan teknis, tetapi juga menanamkan etos kerja, kemampuan komunikasi, kerja tim, serta adaptasi di lingkungan industri. Minat terhadap program ini tercatat sangat tinggi, dengan 4.669 perusahaan mendaftar dan mengusulkan kuota lebih dari 42.000 calon peserta. Dari hasil seleksi, 62.754 dinyatakan lolos, dan 62.128 telah terverifikasi resmi sebagai peserta.
Baca Juga: Pemerintah Salurkan BLT Kesra 2025 untuk 35 Juta KPM, Total Rp900 Ribu per Keluarga
Para peserta akan menjalani pemagangan selama enam bulan di instansi pemerintah, BUMN, maupun perusahaan swasta. Sebanyak 1.800 peserta mengikuti pembukaan program secara luring di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa pemerintah menanggung biaya uang saku peserta melalui skema bantuan setara Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). “Pemerintah ikut berinvestasi agar SDM kita siap bersaing di pasar kerja nasional maupun global,” ujarnya.
Airlangga meminta perusahaan pembina memberikan pendampingan maksimal serta melibatkan peserta dalam proyek-proyek yang berdampak langsung agar pengalaman yang diperoleh relevan dengan kebutuhan industri.
Program Magang Nasional merupakan bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi 8+4+5 Tahun 2025 yang diarahkan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja muda serta mengurangi ketidaksesuaian kompetensi antara lulusan dan industri. Batch pertama telah berjalan sejak Oktober 2025, dan pendaftaran Batch 3 dijadwalkan dibuka pada Desember 2025 sebagai langkah mengejar target 100.000 peserta.
Program ini menyasar lulusan diploma dan sarjana maksimal satu tahun setelah kelulusan dan diharapkan memperkuat daya saing Indonesia di era bonus demografi.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI



