Badai Salju Tebal Melanda Gunung Everest, Ribuan Orang Terjebak
Badai salju besar melanda kawasan Gunung Everest pada Minggu, 5 Oktober 2025, menyebabkan hampir 1.000 pendaki dan wisatawan terjebak di area perkemahan lereng timur, wilayah Tibet. Curah salju yang ekstrem membuat akses jalan menuju base camp tertutup total.
Menurut laporan dari Reuters, kondisi cuaca memburuk sejak akhir pekan dan menyebabkan tim penyelamat kesulitan menjangkau lokasi akibat salju yang menumpuk hingga beberapa meter.
Operasi Penyelamatan Masih Berlangsung
Pemerintah daerah setempat dan tim penyelamat terus berupaya melakukan evakuasi besar-besaran. Proses pembersihan akses jalan dilakukan menggunakan alat berat, namun medan yang ekstrem membuat proses berjalan lambat.
Pejabat Tibet menyatakan bahwa situasi di sekitar Everest kini dikategorikan darurat. Tim penyelamat bekerja siang dan malam untuk mengevakuasi para pendaki, termasuk wisatawan asing dari berbagai negara.
“Prioritas utama kami adalah keselamatan semua pendaki. Kami mengirimkan bantuan medis dan logistik secepat mungkin,” ujar salah satu juru bicara pemerintah lokal.
Penutupan Sementara Akses Wisata ke Gunung Everest
Sebagai langkah antisipatif, penjualan tiket dan akses masuk ke kawasan wisata Gunung Everest resmi dihentikan sejak Sabtu malam, 4 Oktober 2025.
Kebijakan ini diambil setelah laporan cuaca menunjukkan potensi hujan salju ekstrem yang disertai badai angin kencang.
Pihak berwenang juga memperingatkan warga dan wisatawan agar menunda perjalanan ke wilayah Himalaya hingga kondisi kembali aman.
Dampak Cuaca Ekstrem: 47 Orang Meninggal Dunia
Selain terjebaknya ratusan pendaki, setidaknya 47 orang dilaporkan meninggal dunia akibat hujan deras yang memicu banjir bandang di beberapa wilayah sekitar Everest.
Curah hujan tinggi sejak Jumat malam menyebabkan longsor dan arus lumpur yang memperburuk situasi.
Laporan dari Kementerian Penanggulangan Bencana Tibet menyebutkan, beberapa jembatan dan jalan penghubung utama juga mengalami kerusakan parah, menyulitkan pengiriman bantuan ke daerah terdampak.
Dampak Terhadap Ekowisata dan Aktivitas Pendakian
Gunung Everest merupakan salah satu destinasi wisata alam paling populer di dunia, menarik ribuan pendaki setiap tahun. Namun, insiden badai salju kali ini menjadi salah satu yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Penutupan kawasan Everest berpotensi menyebabkan kerugian besar pada sektor ekowisata, terutama bagi pemandu lokal, operator tur, dan pelaku ekonomi sekitar.
Meski demikian, keselamatan tetap menjadi prioritas utama otoritas setempat.
Peringatan Dini untuk Pendaki dan Wisatawan
Pusat Meteorologi Tibet telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk kawasan pegunungan Himalaya. Pendaki diimbau untuk selalu memantau laporan cuaca dan mengikuti instruksi dari otoritas lokal.
Selain itu, wisatawan disarankan membawa perlengkapan darurat seperti alat komunikasi satelit, pakaian tahan dingin ekstrem, dan persediaan makanan cadangan jika berada di area rawan badai salju.
Respons Internasional dan Bantuan Kemanusiaan
Beberapa negara dilaporkan telah menyiapkan bantuan kemanusiaan dan logistik untuk membantu operasi penyelamatan di Everest. Organisasi kemanusiaan internasional juga tengah mengoordinasikan pengiriman selimut, makanan siap saji, serta obat-obatan.
Kedutaan besar negara-negara yang warganya terjebak telah membuka posko darurat untuk memantau kondisi para wisatawan asing.
Baca Juga: Mencekam! Ribuan Pendaki dan Wisatawan Terjebak Badai Salju Tebal di Gunung Everest
FAQ: Ribuan Pendaki dan Wisatawan Terjebak Badai Salju Tebal di Gunung Everest
1. Berapa jumlah pendaki dan wisatawan yang terjebak di Everest?
Sekitar 1.000 orang dilaporkan terjebak akibat badai salju tebal di lereng timur Gunung Everest.
2. Kapan badai salju mulai terjadi?
Badai terjadi pada Minggu, 5 Oktober 2025, setelah hujan deras mengguyur sejak Jumat malam.
3. Apakah ada korban jiwa akibat peristiwa ini?
Ya, sedikitnya 47 orang dilaporkan meninggal akibat hujan deras dan banjir bandang.
4. Apakah Gunung Everest ditutup untuk wisata?
Benar. Penjualan tiket dan akses wisata dihentikan sementara sejak Sabtu malam (4/10/2025).
5. Bagaimana upaya penyelamatan dilakukan?
Tim SAR lokal dibantu militer berupaya membuka akses jalan dan mengevakuasi para pendaki dengan helikopter.
6. Kapan kawasan Everest akan dibuka kembali?
Belum ada kepastian. Pemerintah Tibet akan meninjau ulang kondisi cuaca sebelum membuka kembali kawasan tersebut.