TAJUKNASIONAL.COM Tragedi Kampanye di India berujung mematikan, sebanyak 36 orang dilaporkan meninggal dunia dalam kericuhan yang terjadi di acara kampanye politikus sekaligus aktor populer India, Vijay, di Tamil Nadu pada Sabtu (27/9).
Insiden ini menimbulkan duka mendalam, termasuk bagi Ketua Menteri Tamil Nadu ke-8, M.K. Stalin.
Melalui pernyataan resmi yang diunggah di platform X, Stalin mengungkapkan rasa belasungkawa kepada para korban.
“Saya sangat sedih dan berduka mengetahui bahwa 36 orang, termasuk delapan anak-anak dan 16 perempuan, telah meninggal dunia sejauh ini,” ujar Stalin, Minggu (28/9).
Massa Panik Saat Vijay Berpidato
Kampanye tersebut sejatinya menjadi ajang penting bagi Vijay yang baru meniti karier politik setelah sebelumnya dikenal luas sebagai bintang film India. Ribuan pendukung hadir untuk menyaksikan pidatonya di Karur.
Namun, suasana mendadak ricuh ketika banyak penonton menyerbu ke arah barikade panggung untuk melihat lebih dekat sosok Vijay.
Situasi itu memicu kepanikan massal. Vijay yang saat itu sedang berpidato terpaksa menghentikan acara demi keselamatan.
Dalam pernyataannya di media sosial, Vijay menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban. “Saya menyampaikan belasungkawa dan simpati terdalam saya kepada keluarga saudara-saudari terkasih yang kehilangan nyawa mereka di Karur,” tulisnya.
Baca Juga: Gara-gara Perang, Puluhan Turis Asal India yang Mau Pulang Tertahan di Malaysia
PM Modi Ikut Berduka
Tragedi ini juga mendapat perhatian langsung dari Perdana Menteri India, Narendra Modi. Ia menilai peristiwa tersebut sebagai kejadian yang sangat menyedihkan.
“Doa saya bersama keluarga yang telah kehilangan orang yang mereka cintai. Semoga mereka diberi kekuatan di masa sulit ini,” kata Modi melalui pernyataan di media sosial.
Insiden ini menambah daftar panjang tragedi kerumunan di India.
Negara berpenduduk lebih dari 1,4 miliar jiwa itu kerap menghadapi masalah manajemen massa dalam berbagai acara, baik politik maupun keagamaan.
Baca Juga: Serangan Rudal India Picu Gelombang Pengungsian Warga Sipil di Kashmir Pakistan