Senin, 27 Oktober, 2025

Profil Natalius Pigai Dari Aktivis Papua Hingga Menteri HAM

TAJUKNASIONAL.COM – Natalius Pigai, sosok yang kini menjabat sebagai Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) dalam Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, adalah seorang aktivis yang telah mendedikasikan hidupnya untuk memperjuangkan keadilan.

Pengalamannya yang luas, mulai dari aktivisme hingga peran di lembaga negara, membentuknya menjadi figur yang vokal dan tegas dalam isu-isu HAM.

Latar Belakang dan Perjuangan Masa Kecil

Lahir di Paniai, Irian Jaya, pada 25 Desember 1975, Natalius Pigai tumbuh dalam lingkungan yang penuh tantangan.

Sebagai anak dari seorang camat yang sering berpindah tugas dan ibu yang seorang pedagang keliling, ia dan dua saudaranya harus belajar mandiri sejak dini.

Masa kecilnya diwarnai dengan ketidakstabilan, bahkan harus berpindah sekolah hingga tujuh kali karena konflik bersenjata dan situasi keamanan yang tidak stabil.

Pengalaman pahit ini, di mana sekolahnya sempat dibakar, menempa tekadnya untuk membela hak-hak masyarakat yang terpinggirkan.

Pendidikan dan Karier Profesional

Setelah menamatkan pendidikan dasar dan menengah di Papua, Pigai merantau ke Yogyakarta pada tahun 1994 untuk melanjutkan studi.

Ia meraih gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan dari Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD).

Untuk memperdalam pengetahuannya, ia juga mengikuti berbagai pendidikan non-formal, termasuk statistika di Universitas Indonesia (2003) dan pelatihan sebagai peneliti di LIPI (2005).

Karier profesional Pigai dimulai pada tahun 1999 sebagai staf khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Peran ini memberinya pemahaman mendalam tentang kebijakan publik. Perjalanan kariernya terus menanjak, dari konsultan di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh Nias hingga Tim Asistensi di Kementerian Dalam Negeri.

Peran Vokal sebagai Komisioner Komnas HAM

Periode paling menonjol dalam karier Pigai adalah saat ia menjabat sebagai Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dari 2012 hingga 2017.

Sebagai anggota Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan, ia bertanggung jawab untuk mengumpulkan data, menyelidiki kasus-kasus pelanggaran HAM, dan memanggil pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan.

Selama menjabat, ia dikenal sangat vokal dalam menyuarakan hak-hak masyarakat, terutama terkait isu-isu yang kerap terabaikan.

Pigai tidak ragu untuk mengkritisi kebijakan dan tindakan pemerintah, termasuk pemerintahan Presiden Joko Widodo, jika dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM.

Keterlibatan Politik dan Penunjukan sebagai Menteri HAM

Pada masa kampanye Pilpres 2024, Pigai bergabung dengan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dalam perannya ini, ia sempat menuai kontroversi setelah menyatakan bahwa Prabowo bersih dari tuduhan pelanggaran HAM.

Kini, dengan dilantiknya Natalius Pigai sebagai Menteri HAM, sebuah kementerian baru yang merupakan pemecahan dari Kementerian Hukum dan HAM, ia diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam penegakan HAM di Indonesia.

Pengalaman dan komitmennya yang kuat sebagai aktivis diharapkan mampu menjadi landasan untuk membangun sistem perlindungan HAM yang lebih efektif dan berkeadilan.

Selain kariernya, Pigai juga dikenal produktif dalam menulis.

Beberapa buku yang telah ia terbitkan, seperti Evolusi Nasionalisme dan Sejarah Konflik Papua dan Anak Indonesia Teraniaya, menunjukkan pemikirannya yang mendalam tentang isu-isu sosial dan HAM.

Hal ini menegaskan bahwa perjuangan Pigai tidak hanya melalui aksi, tetapi juga melalui gagasan.

Baca dan Ikuti Media Sosial Tajuk Nasional, KLIK DISINI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini