Minggu, 5 Oktober, 2025

Menteri Ekraf Ajak Kolaborasi Eksekutif-Legislatif untuk Pengembangan Ekonomi Kreatif Daerah

TAJUKNASIONAL.COMMenteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah eksekutif dan legislatif di daerah dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif. Sinergi yang terjalin antara kedua pihak tersebut dianggap sangat vital untuk menciptakan kebijakan yang dapat mendorong pengembangan ekonomi kreatif di setiap daerah.

Pernyataan ini disampaikan oleh Teuku Riefky Harsya saat menjadi narasumber dalam Bimbingan Teknis Nasional yang diselenggarakan bagi anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia, di Auditorium Museum dan Galeri Seni SBY Ani, Pacitan, Jawa Timur, pada Sabtu, 30 Agustus 2025.

“Forum ini sangat penting bagi kami di Kementerian Ekonomi Kreatif karena DPRD adalah mitra utama dalam memastikan kebijakan ekonomi kreatif memberi manfaat nyata bagi masyarakat di daerah. Kami ingin memperkuat ekosistem ekonomi kreatif dan menggarisbawahi peran DPRD serta kepala daerah dalam membentuk kelembagaan ekonomi kreatif,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.

Teuku Riefky juga menambahkan bahwa ekonomi kreatif memiliki peran strategis dalam memacu pertumbuhan ekonomi daerah. Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), ada tujuh subsektor utama yang menjadi prioritas karena memiliki potensi besar dalam penciptaan lapangan kerja dan daya saing global. Ketujuh subsektor tersebut adalah kuliner, kriya, fesyen, gim, aplikasi, film, animasi, video, dan musik.

Pengembangan subsektor ini tidak hanya akan meningkatkan ekonomi daerah, tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal yang dapat menarik investasi dan pariwisata berbasis budaya. Dengan regulasi dan kebijakan yang mendukung dari DPRD, subsektor-sektor ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Ekonomi kreatif berpotensi besar dalam menciptakan lapangan kerja. Diperkirakan tahun ini, sektor ini akan menyerap tambahan 400 ribu hingga 1 juta tenaga kerja baru. Dengan dukungan regulasi dan anggaran dari DPRD, serta komitmen kepala daerah, ekonomi kreatif dapat membuka lapangan kerja berkualitas dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional hingga mencapai 8%,” kata Teuku Riefky.

Paparan Menteri Ekraf Teuku Riefky mendapat respons positif dari para peserta Bimtek, salah satunya Arief Nur Rochman, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung. Arief menyampaikan bahwa daerahnya memiliki potensi SDM yang besar untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Ia berharap kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dapat segera terwujud.

“Kami membutuhkan pendampingan dari Kementerian Ekonomi Kreatif, khususnya agar program-program ekonomi kreatif bisa menjangkau daerah kami, terutama di Tulang Bawang Barat. Banyak potensi anak muda yang bisa dikembangkan melalui pelatihan-pelatihan,” ujar Arief.

Selain itu, Menteri Ekraf menekankan bahwa DPRD dan kepala daerah harus menjadikan ekonomi kreatif sebagai prioritas pembangunan. Menurutnya, investasi dalam ekonomi kreatif adalah investasi untuk masa depan, mengingat sektor ini menawarkan solusi untuk pengangguran generasi muda dan membuka peluang kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja masa depan.

Dengan sinergi yang terjalin antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan, ekonomi kreatif Indonesia diyakini dapat terus berkembang, menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing di pasar global.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini