TajukNasional Politisi Partai Demokrat, Benny Harman, menegaskan bahwa mengungkap aktor utama dalam kasus korupsi di PT Pertamina bukan hal yang sulit. Menurutnya, jika ada kemauan serius, kasus ini bisa dibongkar tuntas dengan melacak tata kelola impor minyak mentah di Indonesia.
“Bagaimana sih tata kelola impor minyak mentah di negara kita? Itu bisa dilacak dengan mudah kalau ada kemauan yang sungguh-sungguh,” kata Benny Harman dalam unggahannya di platform X, Kamis (6/3/2025).
Benny menjelaskan bahwa proses impor minyak mentah melibatkan banyak pihak dan melalui tahapan yang cukup panjang, mulai dari perencanaan, penentuan kuota, pengajuan proposal, hingga persetujuan.
“Penentuan importir dan besarnya volume impor minyak mentah ini melibatkan berbagai pihak dan lembaga, seperti Pertamina, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Kementerian Perdagangan,” jelasnya.
Oleh karena itu, Benny menilai bahwa membongkar skandal korupsi di Pertamina sebenarnya sangat mudah dilakukan jika ada niat yang kuat dan tidak ada diskriminasi dalam proses penegakan hukum.
“Jika kemauan sudah bulat, pasti ada jalan. Where there is a will, there is a way,” tegas Anggota DPR RI tersebut.
Kasus korupsi di PT Pertamina ini melibatkan tata kelola minyak mentah yang berlangsung sejak 2018 hingga 2023. Dugaan korupsi ini disebut telah menyebabkan kerugian negara hingga Rp193,7 triliun per tahun, atau total Rp968,5 triliun dalam lima tahun — mendekati angka Rp1.000 triliun.
Pihak berwenang telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus ini, di antaranya:
- Riva Siahaan (RS) – Direktur Utama Pertamina Patra Niaga
- Sani Dinar Saifuddin (SDS) – Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT Kilang Pertamina Internasional (KPI)
- Yoki Firnandi (YK) – Direktur PT Pertamina Internasional Shipping
- Agus Purwono (AP) – Vice President Feedstock Management PT KPI
- Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR) – Pemilik PT Navigator Khatulistiwa
- Dimas Werhaspati (DW) – Komisaris PT Navigator Khatulistiwa & Komisaris PT Jenggala Maritim
- Gading Ramadan Joede (GRJ) – Komisaris PT Jenggala Maritim & Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
- Maya Kusmaya – Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga
- Edward Corne – VP Trading Produk Pertamina Patra Niaga
Kasus ini menjadi sorotan publik karena besarnya kerugian negara yang ditimbulkan. Dengan keterlibatan sejumlah petinggi di Pertamina dan perusahaan terkait, desakan untuk pengusutan tuntas tanpa tebang pilih terus menguat.
