TajukNasional Politisi senior NasDem yang juga anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, mendesak pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk lebih serius dalam menangani masalah perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) daripada fokus pada pemulangan narapidana kasus penyerangan seksual di Inggris, Reynhard Sinaga.
Irma menegaskan bahwa pekerja migran Indonesia lebih membutuhkan perhatian negara, mengingat banyak di antara mereka yang menghadapi permasalahan hukum, baik karena melanggar aturan di negara tempat mereka bekerja maupun dalam upaya melindungi diri.
“Banyak PMI yang ditahan karena berbagai alasan, baik karena kesalahannya sendiri, membela diri, maupun karena menjadi korban ketidakadilan. Seharusnya mereka yang lebih mendapat perhatian dari negara,” ujar Irma saat dihubungi, Jumat (7/2/2025).
Elit NasDem tersebut mengakui bahwa seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang menghadapi masalah di luar negeri memang wajib mendapat perlindungan. Namun, ia mengingatkan pemerintah agar mempertimbangkan prioritas dan dampaknya secara lebih luas.
“Pemerintah harus mempertimbangkan maslahat dan mudaratnya. Saat ini, masih banyak PMI yang membutuhkan perlindungan hukum dan dukungan negara,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menjelaskan bahwa rencana pemulangan Reynhard Sinaga dari Inggris dilakukan berdasarkan prinsip perlindungan warga negara.
Yusril menegaskan bahwa langkahnya bukan keputusan pribadi, melainkan bagian dari kewajiban negara dalam memberikan pembelaan hukum yang proporsional bagi seluruh warga negara Indonesia.
“Negara memiliki kewajiban untuk memberikan perlindungan hukum kepada setiap warganya, tanpa terkecuali. Tidak bisa hanya karena kita tidak menyukai seseorang, lalu kita abaikan hak-haknya sebagai warga negara,” ujar Yusril dalam sebuah video yang dirilis oleh Humas Kemenko Kumham Imipas, Kamis (6/2/2025).