TajukNasional Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengungkapkan filosofi sepak bola yang dianutnya, yaitu sepak bola menyerang.
Kluivert menegaskan bahwa meski menyukai gaya bermain menyerang, ia tidak menginginkan timnya hanya berlari dan menyerang tanpa arah. Filosofi ini dipandang berbeda dengan gaya pragmatis yang diterapkan pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong.
Kluivert yang dikenal dengan gaya sepak bolanya yang ofensif, mengakui bahwa tim yang ia latih selalu mencetak banyak gol, meski terkadang juga kebobolan cukup banyak.
Filosofi bermain menyerang yang diterapkannya sering kali dikaitkan dengan filosofi Johan Cruijff, yang juga mengedepankan penguasaan bola dan tekanan tinggi terhadap lawan.
“Saya suka sepak bola menyerang. Kami memiliki penyerang yang bagus, jadi filosofi ini harus diterapkan. Namun, kami juga harus melihat kualitas tim terlebih dahulu,” kata Kluivert, beberapa waktu lalu.
Pelatih asal Belanda ini menjelaskan bahwa meskipun menerapkan sepak bola menyerang, ia tidak menginginkan timnya bermain sembarangan.
“Bermain menyerang itu penting, tetapi harus terorganisir dan tidak asal lari. Kami membangun struktur permainan yang jelas,” tegas Kluivert.
Mengenai formasi, Kluivert mengatakan bahwa meskipun ia menyukai formasi 4-3-3 yang sering diasosiasikan dengan sepak bola Belanda, ia menyadari bahwa formasi harus dinamis. Kualitas tim dan pola permainan lawan menjadi faktor penentu dalam pemilihan formasi.
“Formasi kita akan bergantung pada lawan, apakah mereka bermain dengan tiga striker atau dua striker,” tambahnya.
Dengan pendekatan ini, Kluivert berharap Timnas Indonesia dapat memainkan sepak bola yang lebih ofensif dan menekan lawan secara maksimal, sembari tetap terorganisir dan efektif di lapangan.
