Kamis, 26 Desember, 2024

Menko AHY: Infrastruktur Jadi Tulang Punggung Pembangunan Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau

TajukNasional Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), menegaskan pentingnya infrastruktur sebagai tulang punggung (backbone) dan landasan (cornerstone) dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri acara Economic & Capital Market Outlook 2025 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (28/11).

Menurut Menko AHY, pembangunan infrastruktur yang terintegrasi di seluruh wilayah, seperti bandara, pelabuhan, stasiun, jalan raya, dan rel kereta api, akan menjadi penggerak utama untuk mewujudkan visi besar Presiden Prabowo Subianto, yakni mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen per tahun (year-on-year). “Konektivitas antarwilayah akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, kita harus menjaga keseimbangan agar pertumbuhan tidak mengorbankan kelestarian lingkungan,” jelasnya.

AHY menekankan bahwa pemerintah berkomitmen pada pembangunan infrastruktur yang berwawasan lingkungan untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Langkah ini didukung dengan kebijakan baru yang sesuai dengan komitmen internasional seperti Paris Agreement.

“Dalam setiap proyek, aspek lingkungan harus menjadi prioritas. Kita tidak boleh egois mengejar pembangunan tanpa mempertimbangkan dampak bagi anak cucu kita,” ujarnya.

Acara Economic & Capital Market Outlook 2025 yang bertemakan Sustainable Finance Transformation: Towards a Green Capital Market, turut membahas pentingnya sistem keuangan berkelanjutan dalam mendukung pembangunan infrastruktur ramah lingkungan dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

AHY juga mengapresiasi upaya Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) dan CSA Community dalam mempromosikan konsep keuangan hijau. “Acara ini membuka peluang mencari solusi pendanaan untuk pembangunan infrastruktur, baik yang bersifat fisik maupun pengembangan sumber daya manusia, seperti fasilitas pendidikan dan kesehatan,” tuturnya.

Dalam konteks pasar modal, AAEI menyoroti pentingnya ESG Investing (Investasi Berbasis Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola) sebagai salah satu inisiatif keberlanjutan. Langkah ini diharapkan mendorong Indonesia menjadi bagian dari transformasi ekonomi hijau global.

Melalui pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, kolaborasi lintas sektor, dan kebijakan berorientasi hijau, Indonesia berupaya tidak hanya meningkatkan perekonomian nasional tetapi juga memastikan masa depan lingkungan yang lebih baik. **

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini