TajukNasional Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Kongres XXII Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Hotel Alila, Surakarta, pada Kamis (19/9).
Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya fokus pada pasar kerja, mengingat tantangan besar yang akan dihadapi Indonesia di masa mendatang.
Presiden Jokowi mengingatkan bahwa ke depan, peluang kerja akan semakin terbatas, sementara kebutuhan tenaga kerja terus meningkat.
“Kita harus fokus pada pasar kerja, karena ke depan terlalu sedikit peluang kerja, namun banyak tenaga kerja yang membutuhkan,” ujar Jokowi.
Ia juga menambahkan agar Indonesia tidak terlalu terbawa situasi ekonomi global, meskipun penting untuk tetap memperhatikan perkembangan angka-angka ekonomi secara cermat.
Lebih lanjut, Presiden menyoroti tantangan besar yang akan dihadapi Indonesia dalam menghadapi bonus demografi pada tahun 2030.
Menurutnya, bonus demografi ini bisa menjadi kekuatan besar bagi bangsa, namun juga berpotensi menjadi beban jika tidak diantisipasi dengan baik, terutama dalam hal penyediaan lapangan kerja.
“Bonus demografi ini bisa menjadi kekuatan yang melompatkan kita menjadi negara maju, tetapi juga bisa menjadi beban. Ini adalah tantangan besar yang kita hadapi,” ujar Jokowi.
Ia menekankan bahwa membuka lapangan pekerjaan dalam jumlah besar adalah hal yang krusial, namun juga penuh tantangan, terutama di tengah perubahan global yang cepat.
Selain tantangan demografi, Jokowi juga menyoroti tren otomasi dan pekerjaan paruh waktu yang dapat mengancam kestabilan pasar kerja. Diprediksi, pada tahun 2025 Indonesia akan kehilangan 85 juta pekerjaan, akibat pergeseran tren kerja.
Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.