TajukNasional Sidang kabinet yang diadakan di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), menjadi momen penting dalam menyongsong transisi kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Terpilih, Prabowo Subianto. Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) sekaligus Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan bahwa agenda tersebut tidak hanya strategis tetapi juga menjadi fase krusial yang harus dikawal dengan cermat oleh seluruh elemen pemerintah.
Saat tiba di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS), Sepinggan, Balikpapan, setelah perjalanan dari Surabaya pada Kamis (12/9), AHY menjelaskan kepada awak media mengenai pentingnya sidang kabinet paripurna ini. Sidang tersebut akan dihadiri seluruh jajaran Kabinet Indonesia Maju (KIM) dan difokuskan pada persiapan transisi kepemimpinan yang akan berlangsung pada 20 Oktober mendatang.
“Transisi kepemimpinan merupakan hal yang sangat strategis. Dengan waktu yang semakin singkat menuju 20 Oktober, kami harus memastikan bahwa proses transisi ini berjalan mulus dan tanpa hambatan,” ujar AHY.
Selain itu, AHY menegaskan bahwa kementerian yang dipimpinnya, bersama jajaran ATR/BPN, berkomitmen untuk menuntaskan tugas-tugas penting hingga akhir masa jabatan pemerintahan. Salah satu prioritas utama adalah penyelesaian berbagai target kerja yang akan diserahkan kepada pemerintahan baru, terutama terkait Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Program PTSL ini merupakan salah satu program strategis nasional yang bertujuan memberikan kepastian hukum atas kepemilikan tanah bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hingga September 2024, tercatat sebanyak 117 juta bidang tanah telah berhasil didaftarkan. Sementara itu, target akhir tahun 2024 adalah mendaftarkan 120 juta bidang tanah.
“Ini menunjukkan bahwa capaian PTSL sudah mendekati target. Meski demikian, kami tetap harus memastikan bahwa dalam sisa waktu yang ada, kantor-kantor pertanahan di berbagai daerah bekerja secara efektif untuk menyelesaikan tugas ini,” jelas AHY.
Lebih lanjut, AHY menekankan bahwa selain memberikan kepastian hukum bagi masyarakat, program PTSL juga berperan penting dalam memperbaiki administrasi pertanahan di tingkat nasional. Administrasi yang lebih rapi akan mendukung tata ruang yang lebih baik di masa mendatang, terutama di wilayah-wilayah yang sedang berkembang pesat seperti Kalimantan Timur, tempat Ibu Kota Nusantara berada.
“Target-target PTSL yang ada di Kalimantan Timur juga harus dicapai dengan baik. Ini sangat penting mengingat Kalimantan Timur merupakan pusat perhatian dalam pembangunan nasional saat ini,” tambah AHY.
Sidang kabinet ini menjadi momen penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa seluruh proses transisi, baik dari segi kepemimpinan maupun program-program strategis, berlangsung dengan lancar. AHY berharap, melalui kerja sama yang solid antara berbagai kementerian dan lembaga, pemerintahan baru dapat melanjutkan pencapaian-pencapaian positif yang telah diraih, serta membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
Dengan fokus pada kelancaran transisi dan penyelesaian target-target strategis, sidang kabinet ini diharapkan menjadi langkah penting dalam memastikan kesinambungan pembangunan nasional serta pemerintahan yang stabil.