TajukNasional Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan resmi ke Turki dan bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Selasa, 30 Juli 2024. Lawatan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Prabowo di Eropa menjelang akhir masa jabatannya sebagai menteri pertahanan.
Ketibaan Prabowo di Istana Kepresidenan Turki disambut dengan prosesi kenegaraan yang penuh kehormatan. Pertemuan terbatas antara Prabowo dan Erdogan menjadi salah satu agenda utama kunjungan ini. Dalam keterangan tertulis yang diterima pada Rabu, 31 Juli 2024, Prabowo menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Presiden Turki bertujuan untuk memperkuat kemitraan strategis di bidang pertahanan dan industri pertahanan.
Prabowo menegaskan, “Hubungan ini harus ditingkatkan dalam rangka membangun rasa saling percaya.”
Ia mengungkapkan harapan agar kapasitas angkatan bersenjata Indonesia dan Turki dapat meningkat serta memperluas kerja sama di sektor industri pertahanan. Selain itu, Prabowo juga menemui Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, dan Menteri Pertahanan Turki, Yasar Guler, untuk membahas berbagai isu terkait kerjasama pertahanan.
Sebelum kunjungannya ke Turki, Prabowo telah bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu, 24 Juli 2024. Pertemuan tersebut membahas berbagai aspek kerja sama potensial antara Indonesia dan Prancis. Tak lama kemudian, pada Senin, 29 Juli 2024, Prabowo juga bertemu dengan Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, untuk membahas topik serupa mengenai penguatan hubungan bilateral.
Tidak hanya berfokus pada hubungan antar negara, Prabowo juga ditemani oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, serta Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, dalam pertemuan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Selain itu, ia juga bertemu dengan Presiden International Olympic Committee (IOC), Thomas Bach, di Paris untuk membahas potensi Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2036.
Lawatan ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat hubungan diplomatik dan kerjasama internasional di berbagai bidang strategis, serta mempersiapkan Indonesia untuk peran yang lebih besar dalam komunitas global.