TajukPolitik – Kepala BPOPKK Partai Demokrat, Herman Khaeron mengatakan Demokrat akan elaborasi 14 program perubahan dengan koalisi baru saat telah menentukan arah dukungan.
“Demokrat sejak awal kami memiliki 14 program perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. Tentu ini akan jadi jargon Demokrat, meskipun nanti akan ada elaborasi dengan partai koalisi selanjutnya,” kata Herman di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (4/9).
Karena itu, Herman pun menyakini koalisi Partai NasDem, PKB dan PKB akan mengubah nama dan tidak memakai perubahan. Herman mengatakan perubahan akan menjadi jargon Partai Demokrat.
“Menurut saya nanti akan diubah, mungkin,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan kemungkinan Demokrat bekerja sama dengan koalisi lain terbuka lebar. Namun, dia menyebut hal itu akan diputuskan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.
“Dalam waktu berapa pekan ke depan barangkali ada keputusan yang juga nanti akan disampaikan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat,” jelasnya.
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebelumnya memberikan arahan usai rapat internal bersama kader Demokrat buntut terbongkarnya duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atu Cak Imin. AHY menyatakan Demokrat move on.
“Mari kita buka lembaran baru ke depan kita harus segera move on,” ujar AHY di DPP Demokrat, Jakarta, Senin (4/9).
Demokrat, jelas AHY, masih akan memperjuangkan perubahan dan perbaikan. AHY menyebut partainya itu akan bergabung dengan koalisi yang memiliki kesamaan visi.
“Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain yang memiliki kesamaan cara pandang, visi kebangsaan, dan etika politik,” tambah AHY.
Herman Khaeron membenarkan ada upaya Anies untuk menghubungi AHY, namun ia menganggap momentumnya sudah terlambat.
“(Anies) sempat ingin menelepon (AHY) itu kejadiannya sudah berlangsung. Bahkan, Anies Baswedan sudah mengunjungi orangtuanya Pak Muhaimin Iskandar di Jawa Timur,” ujar Herman.
Ia pun menampik pernyataan Sahroni yang menuding Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan kebohongan dengan mengatakan Anies dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan dideklarasikan awal September.
“Ada pembahasan (deklarasi Anies-AHY) awal September, kan digodok di Tim Delapan (KPP). Tim Delapan kan sudah matangkan deklarasi dijalankan awal September,” ujar dia.
“Jadi memang ya peristiwa-peristiwa itu yang disampaikan dalam kronologis peristiwa oleh Sekretaris Jenderal (Teuku Riefky Harsya) ya memang itu ada dan Demokrat ya apa adanya,” papar dia.